Thursday, December 18, 2025
HomeNasionalGenjot Skrining Tuberkulosis, Gubernur Jateng Luncurkan Speling Melesat dan TB Express

Genjot Skrining Tuberkulosis, Gubernur Jateng Luncurkan Speling Melesat dan TB Express

Genjot Skrining Tuberkulosis, Gubernur Jateng Luncurkan Speling Melesat dan TB Express

Sukoharjo, Nawacita | Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meluncurkan program Speling Melesat dan TB Express, guna mengakselerasi penurunan kasus tuberkulosis (TB/TBC).

Speling Melesat merupakan akronim dari Dokter Spesialis Keliling Mendekatkan Layanan Kesehatan kepada Masyarakat. Program prioritas Provinsi Jawa Tengah tersebut, untuk memberikan layanan kesehatan paripurna kepada masyarakat dengan basis desa.

Dalam praktiknya juga diintegrasikan dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat.

- Advertisement -

“Hari ini kita melakukan kegiatan launching Speling Melesat dan TB Express yang tidak hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, tetapi juga oleh pemerintah kabupaten/ kota, rumah sakit provinsi, kabupaten/ kota, dan swasta,” kata Luthfi, saat peluncuran sekaligus peringatan Hari Kesehatan Nasional, di Grand Mercure Hotel, Solobaru, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (3/10/2025).

Ditambahkan, layanan program Speling ini di antaranya pemeriksaan ibu hamil dan kanker serviks oleh dokter spesialis obsgyn, tuberkulosis oleh dokter spesialis penyakit dalam/paru, kesehatan jiwa oleh dokter spesialis kesehatan jiwa, dan stunting oleh dokter spesialis anak.

Baca Juga: Pemprov Jateng Dorong Percepatan Implementasi Industri Hijau

“Dokter spesialis kita turunkan ke desa-desa, lalu melakukan pengecekan kesehatan secara gratis dan paripurna,” jelas gubernur.

Sebab, menurut dia, salah satu indikator kemiskinan adalah layanan dasar kesehatan. Jika masyarakat sehat, produktivitasnya pun akan meningkat.

Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah per 30 September 2025, sebanyak 8.791.904 jiwa telah terlayani CKG. Jumlah tersebut terbanyak se- Indonesia.

Adapun untuk program Speling Melesat, sudah terlaksana di 560 desa se-Jawa Tengah, dengan total 62.169 jiwa terlayani. Dalam Program Speling Melesat, juga terdapat TB Express. Kegiatan tersebut merupakan terobosan untuk penemuan kasus tuberkulosis menggunakan alat X-Ray Portable Rapid Early Screening System. Program tersebut untuk mengakselerasi penurunan tuberkulosis sampai 50 persen.

“TBC di wilayah kita juga menjadi prioritas. Begitu kita dapatkan melalui X-Ray portable itu, kemudian diobati, diawasi secara berkala, dan dievaluasi sampai tuntas,” beber Luthfi.

Baca Juga: Gubernur Jateng Tinjau Perbaikan Jalan Wiradesa–Kajen Senilai Rp33,348 Miliar

Ditambahkan, berdasarkan Buku Saku Dinkes Jawa Tengah Triwulan II 2025, data tuberkulosis di provinsi ini estimasinya mencapai 107.488 kasus. Jumlah penemuan kasus tuberkulosis per 30 September 2025 sebanyak 63.398 kasus, atau 58,98%.

Sementara, berdasarkan hasil program Speling Melesat, tercatat ada 9.140 orang teridentifikasi gejala tuberkulosis. Dari jumlah itu, 1.847 orang telah melakukan rontgen thorax (dada), dengan 626 orang hasilnya sugestif. Pasien yang ditindaklanjuti dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) sebanyak 525 orang.

Sekjen Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, kasus tuberkulosis di Indonesia masih tinggi. Maka, harus konsentrasi untuk menurunkan angka tersebut sesuai target, nol kasus tuberkulosis pada 2030.

“CKG dan Speling Melesat ini salah satunya mengecek apakah ada TB atau tidak. Kalau hasilnya positif kan sudah diketahui by name by address, kemudian kita lihat tindaklanjutnya. Termasuk cek orang di sekitar, karena kita harus cegah penyebarannya,” ujarnya. jtgprv

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru