Monday, December 22, 2025
HomeDAERAHJATIMDuka Mendalam Orangtua Korban Tragedi Ponpes Sidoarjo Ambruk: Saya Ikhlas, Anak Saya...

Duka Mendalam Orangtua Korban Tragedi Ponpes Sidoarjo Ambruk: Saya Ikhlas, Anak Saya Sudah Tenang!

Surabaya, Nawacita.co – Di tengah duka mendalam akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Abdul Rohim memilih untuk menatap peristiwa itu dengan keteguhan hati yang luar biasa.

Abdul Rohim adalah salah satu orang tua santri yang kehilangan anaknya dalam tragedi tersebut.

Namun, di balik air mata, ia menunjukkan makna ikhlas yang sesungguhnya.

- Advertisement -

Sang anak bernama Muhammad Azka Ibadurrahman (13), telah teridentifikasi pada Sabtu (4/10/2025) malam.

Selanjutnya pada pagi tadi pukul 03.00 WIB, almarhum anaknya langsung dimakamkan di kampung halaman Rohim di Madura.

“Alhamdulillah, sudah ketemu. Rasa capek menunggu itu langsung hilang,” ujarnya waktu ditemui sampai Rumah Duka dari pemakaman Almarhum Azka di Jalan Randu Indah No. 14, Kenjeran, Surabaya, Minggu (5/8/2025).

Bagi Rohim, kehilangan anak bukan alasan untuk menyalahkan siapa pun. Ia bahkan menolak ketika ditanya soal kemungkinan menuntut pihak pondok.

“Tidak ada pikiran seperti itu. Bahkan kalau saya punya rezeki lebih, saya justru akan menyumbang ke pondok. Kasihan Kiai-nya, karena ini juga musibah. InsyaAllah kami sudah ikhlas,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Rohim menegaskan, selama ini tidak pernah ada pungutan atau sumbangan dari wali santri untuk pembangunan gedung baru. “Tidak ada. Kami hanya tahu kalau itu sumbangan dari para alumni. Kami cuma bayar SPP saja,” jelasnya.

Baca Juga: Korban Ke-35 Tragedi Ponpes Al-Khoziny Langsung Dibawa ke RS Bhayangkara

Selama masa pencarian dan penantian, ia mengaku sangat terbantu oleh berbagai pihak, terutama tim Basarnas dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Selama menunggu di Posko Basarnas, semua kebutuhan kami terpenuhi. Makan, minum, sabun mandi pun disediakan. Kami bersyukur kepada pemerintah atas semua bantuannya selama proses pencarian anak kami,” ungkapnya.

Malam yang tak akan pernah ia lupakan adalah saat menerima kabar bahwa anaknya ditemukan.

“Jam sebelas malam itu saya ditelepon Polisi. Disebutkan ciri-cirinya, dan saya diminta segera ke Rumah Sakit Bhayangkara. Setelah dicocokkan DNA, semuanya cocok benar anak saya,” kenangnya.

Ia sempat diberi kesempatan untuk melihat sang buah hati untuk terakhir kalinya. Namun hatinya tak kuasa.

“Saya tidak sanggup melihat jenazahnya. Yang penting ikhlas. Nanti anak saya yang narik saya ke surga,” katanya dengan suara bergetar.

Proses pemulasaraan jenazah pun berjalan cepat. “Minggu jam tiga dini hari, jenazah anak saya sudah siap di ambulans untuk dimakamkan di Madura. Alhamdulillah, semuanya gratis. Bahkan dari pihak PCNU juga membantu memandikan dan menyalatkan,” ujarnya.

Kini, di tengah kepedihan, Abd Rohim memilih untuk memeluk rasa sabar dan doa. Ia tak menyalahkan siapa pun, tak menuntut, tak marah hanya bersyukur atas setiap bantuan dan berharap anaknya bahagia di sisi Allah.

“Yang penting ikhlas,” ucapnya lirih.

“Anak saya sudah tenang. Sekarang tugas saya memperbanyak doa agar bisa menyusulnya di surga kelak.” tambahnya.

Reporter : Alus Tri

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru