Dorong Inklusi Keuangan, OJK dan Pemprov Jatim Hadirkan Pojok Keuangan Rakyat di Jatim Fest

Surabaya, Nawacita.co  – Dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Timur menghadirkan Pojok Keuangan Rakyat di ajang Jatim Fest 2025. Program ini merupakan hasil sinergi melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jatim, sebagai upaya memperluas akses keuangan sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan.

Pojok Keuangan Rakyat berlangsung pada 1–5 Oktober 2025 dengan melibatkan 12 Lembaga Jasa Keuangan (LJK), yakni Bank Jatim, BTN, BRI, BNI, Mandiri, BSI, BCA, Pegadaian, BPR Jatim, Jamkrida, BPJS Ketenagakerjaan, dan BPRS Bhakti Sumekar. Melalui booth pameran, masing-masing LJK memperkenalkan produk dan layanan, mulai dari pembukaan rekening tabungan, layanan keuangan digital, referal kredit/pembiayaan, hingga menampilkan kisah sukses UMKM binaan yang telah memanfaatkan produk keuangan.

Tidak hanya itu, sejumlah lembaga lain seperti OJK, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Bursa Efek Indonesia (BEI) juga turut serta memberikan edukasi serta layanan konsumen. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya menggunakan produk keuangan yang aman, sehat, dan sesuai kebutuhan.

Baca Juga : OJK Bubarkan Dana Pensiun Jiwasraya, Bagaimana Nasib Nasabah?

Salah satu agenda utama adalah talkshow keuangan yang digelar pada 3 Oktober 2025. Talkshow ini menghadirkan narasumber dari OJK, LPS, dan berbagai LJK dengan topik seputar pengelolaan keuangan bagi UMKM, pemanfaatan layanan digital, strategi berinvestasi, hingga tips mengenali dan menghindari investasi bodong.

Kepala OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari, menegaskan bahwa hadirnya Pojok Keuangan Rakyat menjadi bukti komitmen bersama dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan di Jawa Timur.

“Kami ingin memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses layanan keuangan yang inklusif, aman, dan bermanfaat. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi memperkuat fondasi ekonomi daerah sekaligus mendukung Jawa Timur sebagai gerbang baru nusantara,” ujarnya.

Dengan adanya Pojok Keuangan Rakyat, diharapkan masyarakat semakin memahami dan memanfaatkan layanan keuangan secara bijak, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan sekaligus memperkuat daya tahan ekonomi daerah.