Identifikasi 8 Jenazah Korban Ponpes Al-Khoziny di RS Bhayangkara Ikuti Standar DVI Internasional
SURABAYA, Nawacita – Proses identifikasi jenazah santri korban runtuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus berlangsung di RS Bhayangkara Polda Jatim. Hingga Jumat (3/9/2025), tercatat delapan (8) jenazah masih menjalani pemeriksaan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.
Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan, menjelaskan, proses identifikasi korban dilakukan mengikuti standar internasional DVI yang mencakup tiga tahap utama: pembacaan data di TKP, pengumpulan data antem mortem (sebelum korban meninggal), dan rekonsiliasi.
“Baca TKP itu maksudnya memastikan kondisi korban tidak rusak dan barang-barang yang melekat di tubuh korban tidak hilang. Semua barang bukti difoto lebih dulu, kemudian dimasukkan ke kantong berlabel untuk memudahkan proses identifikasi,” terang Khusnan.
Baca Juga: Freeport Kerahkan Tim Tanggap Darurat, Bantu Evakuasi Ponpes Al-Khoziny
Untuk mempercepat identifikasi, Khusnan meminta keluarga korban segera menyerahkan dokumen atau data pendukung ke posko DVI Ponpes Al-Khoziny.
Beberapa data yang sangat penting antara lain:
– Ijazah yang memuat sidik jari korban,
– Rekam medis atau riwayat pemeriksaan gigi (seperti hasil panoramic),
– Foto terakhir korban sebelum kejadian.
Khusnan juga mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan ikut melakukan evakuasi di lokasi runtuhan. Tindakan tersebut, katanya, justru berpotensi merusak TKP dan menyulitkan proses investigasi maupun identifikasi korban. (Al)


