Gubernur Koster Minta GWK Buka Tembok Pagar yang Halangi Akses Warga
Badung, Nawacita | Gubernur Bali Wayan Koster merespons soal polemik pembangunan pagar atau tembok di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Pembangunan pagar atau tembok itu dikeluhkan warga sekitar, karena menyulitkan akses masyarakat yang selama ini memanfaatkan jalan di dalam area GWK sebagai jalur utama antar desa.
Gubernur Koster mengatakan, persoalan itu sedang dibahas oleh anggota DPRD Provinsi Bali. Selain itu, Koster juga menyatakan sudah berkoordinasi dengan pihak Desa Ungasan dan memang tidak ada alternatif lainnya.
“Lagi dibahas oleh DPRD. Saya sudah konfirmasi dengan sejumlah pihak di desa Ungasan memang nggak ada alternatif lain,” kata Koster usai mengikuti Rapat Paripurna, di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (29/9/2025).
Gubernur Koster juga meminta, agar pihak GWK membuka tembok pagar yang menyulitkan akses warga sekitar agar warga bisa beraktivitas seperti biasanya.
Baca Juga: Dukung Pelestarian Alam, Menteri LH dan Gubernur Koster Tanam Pohon di Taman Kehati Kesiman
“Jadi karena itu saya juga meminta pihak GWK agar membuka tembok itu. Supaya akses masyarakat yang selama ini menggunakannya sehari-hari, ada anak sekolah ada orang kerja dari desanya ke tempatnya itu, bisa berjalan normal kembali,” imbuhnya.
Gubernur Koster juga meminta, kendati pembangunan pagar itu diklaim aset mereka tentu tidak ada ruginya jika membuka akses jalan untuk masyarakat.
“Iya walaupun itu asetnya GWK. Tapi itu kan jalannya sudah lama. Saya kira GWK juga nggak akan rugi dengan merelakan jalan itu, untuk tetap difungsikan dan digunakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Seperti diketahui, warga sekitar memprotes tembok milik GWK yang menutup akses warga Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan. Tembok itu telah menghalangi warga untuk beraktivitas.
Selain itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung juga mengecek tembok milik GWK Cultural Park yang menutup dan saat ini sedang dibahas persoalan tersebut. Selain itu, penutupan akses warga oleh GWK juga viral di beberapa media sosial. mrdk


