Tuesday, December 23, 2025
HomeSTARTUPPendidikanKolaborasi Akademisi dan Masyarakat, Membangun Kemandirian Energi di Desa Pengudang

Kolaborasi Akademisi dan Masyarakat, Membangun Kemandirian Energi di Desa Pengudang

Kolaborasi Akademisi dan Masyarakat, Membangun Kemandirian Energi di Desa Pengudang

Bintan, Nawacita.co – Lewat program Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2025, Universitas Airlangga (UNAIR) melalui Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat.

Kali ini, kolaborasi antara FTMM UNAIR dan Universitas Maritim Raja Ali Haju (UMRAH) Tanjungpinang dalam menghadirkan inovasi energi bersih di Desa Pengudang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Dekan FTMM UNAIR, Retna Apsari, menyampaikan Inovasi yang telah dilakukan berupa solar charging station sebuah stasiun pengisian daya berbasis tenaga surya yang dibangun di kawasan wisata mangrove Desa Pengudang. Tak sekadar menjadi sumber listrik alternatif, perangkat ini juga menjadi simbol sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam mendukung pariwisata ramah lingkungan dan kemandirian energi di wilayah pesisir.

- Advertisement -

“Stasiun ini dilengkapi dua unit panel surya 100 Wp dan dua baterai 12V-24Ah yang dapat digunakan untuk mengisi daya berbagai perangkat elektronik seperti ponsel dan peralatan listrik ringan. Dengan adanya stop kontak AC dan port USB, para wisatawan kini tak perlu khawatir kehabisan daya saat menikmati keindahan alam mangrove.” Jelas Perempuan yang biasa disapa Prof. Retna.

Baca Juga: FTMM UNAIR Perkuat Kolaborasi Global, Gandeng Universiti Malaya dan VIT India di Konferensi Internasional

Prof. Retna juga mengungkap di balik proyek ini, terdapat sosok Rizki Putra Prastio, S.Si., M.T., dosen Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan (TRKB) FTMM UNAIR, yang memimpin pengembangan desain dan prototipe.

Bersama koleganya Yoga Uta Nugraha, S.T., M.T., dan mahasiswa M. Fadhlul, mereka turut langsung dalam proses perakitan: dari instalasi panel, controller, inverter, hingga pengujian perangkat menggunakan lampu dan bor tangan. Hasilnya? Sukses dan memuaskan.

“Tak hanya membangun, tim juga menggelar sesi sosialisasi yang dihadiri 25 peserta dari perangkat desa, Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), hingga warga sekitar. Diskusi pun berlangsung hangat, membahas potensi energi surya untuk rumah tangga dan usaha kecil menengah (UKM).” Paparnya.

Ia menambahkan, dengan adanya ACDH Bintan menjadi bagian dari komitmen FTMM dalam mendukung implementasi energi terbarukan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam konteks pengembangan pariwisata berkelanjutan.

“Harapannya, kerja sama ini terus berkembang ke arah penelitian dan pengabdian masyarakat lainnya di wilayah Bintan, Batam, dan Kepulauan Riau,” jelas Prof. Retna.

Reporter: Alus

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru