Wednesday, December 24, 2025
HomeMENTERIKementerian LHK Ungkap Gunungan Sampah di TPA di Seluruh Indonesia Capai 1,7...

Kementerian LHK Ungkap Gunungan Sampah di TPA di Seluruh Indonesia Capai 1,7 Miliar Ton

Kementerian LHK Ungkap Gunungan Sampah di TPA di Seluruh Indonesia Capai 1,7 Miliar Ton

Bandung, Nawacita – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkap ada sekitar 1,7 Miliar ton sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di seluruh Indonesia.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Diaz Faisal Malik Hendropriyono. Ia mengatakan bahwa jumlah sampah yang menggunung di TPA cukup besar. Ia mencontohkan Jakarta dimana daerah daerah tersebut menghasilkan 7.000 sampai 8.000 ton per harinya. Sementara Bandung menghasilkan 2.000 sampai 2.800 ton sampah per harinya.

“Dan itu numpuk semua di TPA. Itu nggak dipakai, ditumpuk aja di situ,” kata Diaz dalam sambutannya di pembukaan kunjungan kerjanya pada Selasa (23/9/2025) siang.

- Advertisement -

Ia menyebut bahwa jumlah tersebut semakin bertambah hingga akhirnya membuat gunungan sampah yang semakin tinggi.

“Kalau TPA itu kita lihat, persis kaya gedung ini. Numpuk naik terus tapi isinya sampah semua,” ucap dia.

Bahkan, lanjut dia, jumlah sampah yang menggunung di setiap TPA di seluruh Indonesia itu mencapai 1,7 miliar ton.

Baca Juga: KLHK-Kemensos Siapkan Program Edukasi Sampah dan Lingkungan untuk Siswa Sekolah Rakyat

“Dan yang numpuk itu banyak sekali. Jumlahnya sekitar 1.7 miliar ton di seluruh Indonesia, di seluruh TPA yang ada di Indonesia,” ungkap Diaz.

Kondisi tersebut diperparah dengan jumlah tonase sampah yang terus bertambah 56 juta ton setiap tahunnya.

“Jadi sampah yang masuk setiap hari, sampah yang numpuk, yang masuk itu per tahun, 56 juta ton,” cetus dia.

Menurutnya, hal itu disebabkan salah satunya oleh pengolahan yang tidak bisa dilakukan secara cepat. Sebab, terkendala teknologi pengolahan sampah di Indonesia yang belum optimal.

“Nah itu mau dikemanakan? Itu nggak bisa kita olah dengan cepat. Kalau kita olah, teknologinya harus canggih sekali,” papar Diaz.

Sementara, teknologi pengolahan sampah itu juga tidak mudah didapatkan.

“Jadi di kedua hal ini, teknologinya untuk mengurangi sampah ini, untuk mengawal sampah, gak begitu mudah juga,” beber dia.

Baca Juga: Upaya Olah Sampah di TPA Sarimukti, Pemprov Jabar Mulai Gunakan Mesin Gerandong dan Insinerator

Maka dari itu, ia berharap agar masyarakat bisa berpartisipasi menangani hal tersebut dari hulu dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya.

“Artinya cara yang paling baik dalam menangani sampah itu yang mengurangi dari kita, dari hulunya,” tutur Diaz.

Meski demikian, ia menerangkan bahwa pemerintah tengah berupaya menangani masalah sampah itu dengan rencana teknologi Waste to Energy (WTE). Dengan, teknologi itu nantinya sampah bisa diubah menjadi energi lainnya seperti energi listrik dan energi panas.

Rencananya, teknologi itu bakal di tempatkan di 33 kota dengan jumlah tonase sampah yang dihasilkan mencapai 1000 ton atau lebih dalam satu hari.

“Itu adalah cara cepat untuk menangani sampah. Sampah yang masuk, sampah yang 56 juta ton per tahun itu,” ungkap dia.

Namun, saat ini pemerintah sendiri sedang mencoba menjalin kerjasama dengan berbagai negara agar mereka mau berinvestasi dan membuat teknologi tersebut di Indonesia.

“Dan sudah banyak yang tertarik juga, pada tidak kita sudah bicara dengan beberapa negara, dengan Korea, Melanda, untuk membawa teknologinya dan investasi di Indonesia,” tutup dia.

Reporter: Niko

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru