Tuesday, December 23, 2025
HomeNasionalInternasionalEsther Ouwehand Dilarang Bicara di Ruang Parlemen Belanda Gegara Pakai Baju Bendera...

Esther Ouwehand Dilarang Bicara di Ruang Parlemen Belanda Gegara Pakai Baju Bendera Palestina

Esther Ouwehand Dilarang Bicara di Ruang Parlemen Belanda Gegara Pakai Baju Bendera Palestina

JAKARTA, Nawacita – Esther Ouwehand Dilarang Bicara, Anggota parlemen Belanda Esther Ouwehand hadir di ruang parlemen dengan gestur kreatif menyuarakan solidaritas kemanusiaan untuk Palestina.

Esher mengenakan pakaian bernuansa bendera Palestina, ia langsung dilarang bicara oleh Ketua Parlemen dengan dalih pakaian harus netral. Ironisnya, sang ketua sendiri pernah tampil dengan atribut sarat pesan politik sayap kanan yang sama sekali tidak netral.

Langkah Ouwehand sejatinya sederhana, sebuah isyarat visual untuk mengingatkan publik bahwa di Gaza, ribuan nyawa melayang akibat genosida yang dibiarkan dunia internasional. Namun, simbol kemanusiaan itu dianggap ancaman bagi mereka yang ingin menjaga status quo dan membungkam solidaritas.

- Advertisement -

Martin Bosma, Ketua Parlemen, bersikukuh bahwa aturan “netralitas” harus ditegakkan. Ia bahkan mengancam tak akan memberi Ouwehand kesempatan berbicara jika tidak mengganti pakaian.

Baca Juga: Presiden Prabowo Serukan Persatuan Dunia Islam dan Tindakan Nyata Dukung Palestina

Sebuah sikap yang memperlihatkan standar ganda: ketika simbol Palestina dianggap tidak netral, sementara simbol politik kanan yang pernah ia kenakan seakan-akan bebas dari aturan.

Esther Ouwehand Dilarang Bicara
Esther Ouwehand Dilarang Bicara di Ruang Parlemen Belanda Gegara Pakai Baju Bendera Palestina.

Tak tinggal diam, Ouwehand memilih cara lain. Ia kembali ke ruang sidang dengan blus bergambar semangka -ikon budaya yang sejak lama digunakan rakyat Palestina untuk menandingi upaya pelarangan bendera mereka. Dengan langkah itu, ia membuktikan bahwa suara solidaritas tidak mudah dipadamkan, meski berusaha dibatasi di ruang-ruang resmi kekuasaan.

Peristiwa ini kembali memperlihatkan betapa berat perjuangan menyuarakan Palestina di parlemen Barat. Solidaritas kerap dicap tidak netral, padahal diamnya lembaga politik terhadap kejahatan kemanusiaan justru adalah keberpihakan paling telanjang.

arhnws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru