Home DAERAH JABAR Viral! SPPG di Turangga Kota Bandung Disegel Warga karena Timbulkan Bau Tak Sedap

Viral! SPPG di Turangga Kota Bandung Disegel Warga karena Timbulkan Bau Tak Sedap

0
Viral! SPPG di Turangga Kota Bandung Disegel Warga karena Timbulkan Bau Tak Sedap
Potret tampak samping SPPG yang disegel warga di Bandung. Foto: Istimewa.

Viral! SPPG di Turangga Kota Bandung Disegel Warga karena Timbulkan Bau Tak Sedap

Bandung, Nawacita – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG di Jalan Kinanti, Kelurahan Turangga Kecamatan Lengkong Kota Bandung mendadak viral setelah terpasang plang segel yang diduga dipasang oleh warga sekitar.

Diduga, SPPG yang baru beroperasi beberapa hari itu disegel warga karena beroperasi selama 24 jam sehingga mengganggu kenyamanan.

Menurut penuturan Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Lengkong, Agus, selain mengganggu kenyamanan warga karena beroperasi selama 24 jam, SPPG itu disegel karena menimbulkan bau tak sedap.

Bau tersebut berasal dari limbah rumah makanan atau limbah rumah tangga yang menumpuk di sumur resapan SPPG tersebut.

“Setahu saya dari hasil kemarin itu ternyata ada limbah yang ternyata mengganggu warga kemudian juga dari hasil penjelasan pihak dapur itu IPAL nya belum ada, baru ada, resapan saja di limbah itu dibuang di resapan,” kata Agus saat diwawancarai pada Kamis (18/9/2025).

Terlebih sampah tersebut juga menumpuk dan tidak langsung diangkut sehingga bau tidak sedap menyebar di tengah pemukiman warga.

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Lengkong, Agus. Foto: Nawacita/Niko.

“Kemudian juga kalau saya lihat dari foto-fotonya memang, si sampah itu tidak langsung diangkut. Nah itu yang menyebabkan protes warga,” ucap dia.

Ia menerangkan bahwa, warga sekitar sejak awal sudah menolak rencana peralihan bangunan tersebut menjadi SPPG. Mengingat wilayah tersebut merupakan kawasan pemukiman yang cukup padat.

Terlebih, sejak SPPG tersebut berdiri, tidak ada musyawarah maupun izin yang diberikan warga kepada pihak BGN atau pengelola SPPG untuk bangunan tersebut dijadikan SPPG Program Makan Bergizi Gratis.

“Setahu saya tidak ada nih pemberitahuan atau apa-apa. Dan dari hasil penjelasan juga, dari pihak dapur ini, mereka belum ada sosialisasi secara lengkap mengundang warga, kemudian menyampaikan maksud dan tujuannya, begitu,” terang Agus.

Sebelumnya, warga telah melaporkan keluhan tersebut ke pihak Polsek Lengkong dan sempat dilakukan mediasi pada Minggu, 14 oktober 2025.

Namun usai mediasi tersebut, SPPG masih tetap beroperasi hingga membuat warga terpaksa menyegelnya.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa saat ini SPPG tersebut berhenti beroperasi dan disarankan oleh pihak Polsek Lengkong untuk mencari lokasi yang baru.

Baca Juga: Sekolah di Bandung Kemalingan di Siang Bolong, Laptop Siswa Seharga Rp 30 Juta Raib Digondol

“Setelah pihak dapur MBG itu di segel kemudian aktivitas dapur juga sudah berhenti diarahkan oleh kapolsek ini untuk mencari lokasi baru sehubungan program makanan bergizi harus jalan terus,” jelas Agus.

Meski demikian, SPPG tersebut belum pindah hingga saat ini. Hal itu dikarenakan belum ada respon dari pihak Badan Gizi Nasional (BGN) terkait protes dan penyegelan SPPG yang dilakukan oleh warga.

“Maka tapi dari pihak dapur dan yayasan belum bisa mengambil langkah karena menunggu dari pihak BGN sampai kemarin itu belum ada walaupun surat sudah dilayangkan ke BGN, tapi jawaban dari BGN belum ada,” beber dia.

Agus berharap, kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi pihak luar yang akan membuat usaha ataupun lainnya di lingkungan tersebut.

Ia mengimbau agar meminta izin terlebih dahulu kepada warga dengan menggelar musyawarah. Sehingga ada kesepakatan antara warga dengan pihak yang akan membuka tempat baru terlebih untuk kebutuhan komersil di lingkungan itu.

“Biasanya nih suka diadakan sosialisasi terlebih dahulu sebelum dilaksanakan aktivitas pengolahan makanan nah, sosialisasi ini biasanya berbentuk dikumpulkan nih warga di sekitar kemudian disampaikan maksud dan tujuan supaya warga jelas sehingga kalau ada di kemudian hari terjadi permasalahan ini tidak terlalu terjadi gejolak seperti ini begitu saja,” harap dia.

Reporter: Niko

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here