Ketua PW DMI: Jatim Bisa Jadi Contoh bagi Provinsi Lain dalam Memuliakan Imam Masjid
Surabaya, Nawacita – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan komitmen Pemprov Jatim untuk terus memperhatikan dan memberdayakan para imam masjid.
Hal ini disampaikan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H sekaligus pelantikan Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Jawa Timur, pada Sabtu (6/9/2025).
Khofifah menyebut masyarakat Jawa Timur dikenal religius, mencintai ulama dan habaib, serta menjunjung tradisi kebersamaan dalam pengajian, shalawatan, dan peringatan hari besar keagamaan.

“Peringatan Maulid Nabi kali ini menjadi pengingat bagi kita semua akan risalah agung Nabi Muhammad SAW yang membawa Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Di Jawa Timur, nilai religiusitas ini terus hidup, salah satunya melalui masjid dan para imamnya,” tutur Khofifah.
Sejak 2019 hingga 2025, Pemprov Jatim melalui PW DMI telah menyalurkan Uang Kehormatan Imam Masjid (UKIM) kepada 78.799 imam masjid dengan masing-masing menerima Rp2,5 juta per tahun. Tahun ini saja, ada 12.500 imam masjid yang menerima UKIM dengan total anggaran Rp31,25 miliar.
“UKIM ini bentuk penghormatan dan apresiasi agar para imam masjid semakin bangga mengabdi dan semakin termotivasi untuk memakmurkan masjid,” jelas Khofifah.
Ketua PW DMI Jawa Timur, Sujak, memberikan apresiasi atas perhatian besar Gubernur Khofifah kepada para imam masjid. Menurutnya, Jawa Timur menjadi provinsi satu-satunya di Indonesia yang memiliki program UKIM.
Baca Juga: Maulid Nabi, Ulama Besar Syekh Muhammad Fadhil Jailani Luncurkan Dua Buku Baru
“Sejak 2019, program UKIM telah menyalurkan sekitar Rp78 miliar. Semua bantuan disalurkan langsung melalui transfer ke rekening masing-masing imam, sehingga transparan dan akuntabel,” ungkap Sujak.
Ia juga berharap kabupaten/kota di Jawa Timur dapat mencontoh langkah Pemprov dalam memberikan perhatian kepada imam dan masjid di wilayah masing-masing.
Baik Khofifah maupun DMI sepakat bahwa masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan, sosial, hingga pemberdayaan umat. Karena itu, penguatan imam masjid sebagai figur sentral diyakini akan memperkuat peran masjid dalam kehidupan masyarakat. (Alus)


