Dihadapkan Libur Panjang, Kunjungan Wisatawan ke Karang Setra Waterland Bandung Lesu Akibat Dampak Demo
BANDUNG, Nawacita – Objek Wisata Karang Setra Waterland mengalami penurunan pengunjung saat dihadapkan dengan momentum libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 yang dimulai sejak tanggal lima hingga tujuh September 2025.
General Manager PT Brajatama Perwakilan Bandung (Perusahaan yang menaungi Karang Setra Waterland), Endang Suhartatik mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan saat libur panjang pekan ini belum menunjukkan peningkatan signifikan, bahkan cenderung lesu.
Lesunya kondisi salah satu wisata air yang cukup melegenda di Kota Bandung itu disinyalir akibat kerusuhan aksi demonstrasi yang terjadi di Bandung secara terus menerus.
Terlebih, usai kerusuhan tersebut masih ada beberapa aksi susulan dari pihak mahasiswa maupun pihak-pihak lainnya.
Ia menjelaskan, kerusuhan yang terjadi sejak 29 Agustus kemarin membuat beberapa sekolah di area Bandung menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bahkan ada yang akhirnya diliburkan.
Hal tersebut dinilai berpengaruh besar terhadap jumlah kunjungan, terutama dari rombongan sekolah.
Baca Juga: Ratusan Pengemudi Ojol di Bandung Gelar Aksi Bersih-Bersih di Sekitar DPRD Jabar Pasca Aksi Demo
“Untuk peningkatan sih belum. Kunjungan masih sebatas yang dekat-dekat saja. Biasanya dari luar kota, seperti Jawa Tengah dan Jakarta, banyak yang datang. Tapi kali ini sangat terdampak dengan kejadian yang kemarin rusuh,” kata Endang saat ditemui di Karang Setra Waterland, Sabtu (6/9/2025).
Selain anak sekolah, momen eskalasi demonstrasi yang berkepanjangan itu juga turut berpengaruh terhadap pengunjung umum.
“Mereka melihat situasi yang belum aman. Kami prihatin dengan kondisi ini dan hanya bisa mengikuti ritme yang terjadi saat ini,” ucap dia.
Menurut Endang, jumlah kunjungan selama libur panjang tidak stabil, kadang mencapai 1.000 orang, tetapi di lain waktu hanya 600 atau 1.300 orang.
Meski demikian, Endang memastikan bahwa Karang Setra Waterland tetap beroperasi normal dari pukul 8 pagi hingga 4 sore.
“Realita di lapangan tidak seperti yang dulu lagi,” beber Endang.
Selain karena masih ada pengunjung yang ayang, Karang Setra juga memiliki klub renang yang beroperasi di luar jam operasional normal.
Selain itu, kolam renang ini juga dilengkapi dengan staf pelatih dan lifeguard yang memenuhi syarat untuk menjamin keselamatan pengunjung.
Hal itu yang membuat Karang Setra Waterland tetap buka dan beroperasi meski di tengah kondisi yang lesu.
Sebagai informasi, Karang Setra Waterland yang diresmikan oleh Presiden pertama RI pada tahun 1958 ini masih menjadi primadona di kalangan masyarakat.
Endang menyebutkan bahwa Karang Setra merupakan satu-satunya kolam renang legendaris yang berada di dalam kota dengan suasana yang asri, nyaman, dan aman.
Untuk menjaga daya tariknya, manajemen selalu melakukan perbaikan dan memperbarui fasilitas.
“Kita harus memberikan perubahan nuansa fasilitas dan sarana-prasarana. Misalnya, dari yang tadinya cat kuning diubah jadi merah. Yang penting, kami buat fasilitas itu tetap dicintai oleh anak-anak karena mayoritas pengunjung di sini adalah anak sekolah,” tutur dia.
Setidaknya, ada empat kolam utama yang menjadi favorit pengunjung. Pertama Kolam Tanding, yang sering digunakan untuk latihan atlet dan pembelajaran siswa SMA. Kedua, Kolam Pantai, yang dilengkapi dengan waterboom dan perosotan.
“Kolam Anak, terdapat mandi busa dan ember tumpah. Dan Kolam Naga, juga memiliki perosotan,” beber Endang.
Terkait harga tiket, Endang mengonfirmasi bahwa saat ini tidak ada diskon besar-besaran seperti yang pernah diberikan sebelumnya.
“Saat ini promo yang berlaku adalah beli empat tiket, gratis satu tiket. Promo ini berlaku hingga akhir Desember,” tutup dia.
(Niko)
