Wednesday, December 17, 2025
HomeDAERAHJATIMLewat Kompetisi Kreatif, PCU Berupaya Perkuat Posisi Surabaya sebagai Pusat Sustainable Eco-Tourism

Lewat Kompetisi Kreatif, PCU Berupaya Perkuat Posisi Surabaya sebagai Pusat Sustainable Eco-Tourism

Lewat Kompetisi Kreatif, PCU Berupaya Perkuat Posisi Surabaya sebagai Pusat Sustainable Eco-Tourism

Surabaya, Nawacita.co – Petra Christian University (PCU) bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) terus menunjukkan komitmennya dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui program bertajuk “Transformasi menuju Sustainable Eco-Tourism (SET) Melalui Inovasi Ekonomi Mandiri dan Smart Community”, PCU dan WVI fokus pada pemberdayaan masyarakat di kawasan mangrove.

Koordinator pelaksana program sekaligus Wakil Dekan 1 School of Business & Management (SBM) PCU, Pwee Leng, menyampaikan ajang tersebut tidak sekadar lomba produk lokal, tetapi juga wadah inovasi ekonomi mandiri yang diyakini mampu memperkuat posisi Surabaya sebagai pusat pengembangan Sustainable Eco-Tourism (SET).

“Kompetisi ini bukan hanya tentang siapa yang menang, tapi tentang bagaimana masyarakat mampu melahirkan produk mandiri yang inovatif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Harapannya, kegiatan ini jadi katalisator kebangkitan ekonomi lokal berbasis potensi masyarakat,” ungkap Pwee Leng.

- Advertisement -
Brownies dari bogem (buah mangrove) yang diolah menjadi tepung lalu jadi brownies oleh UMKM Wonorejo. (Sumber foto: Humas PCU)

Ia mengungkapkan, kompetisi ini diikuti 10 tim yang masing-masing beranggotakan tiga orang. Mereka sebelumnya sudah mengikuti Pelatihan Inovasi Produk selama satu bulan penuh.

“Dalam perlombaan, setiap tim wajib menampilkan produk inovatif berbahan dasar mangrove, minimal 30 persen dari hasil olah tanaman, buah, atau daunnya. Produk yang dihasilkan cukup beragam, mulai dari olahan makanan, kerajinan tangan, hingga produk kreatif berbasis bahan lokal.” jelas Pwee Leng.

Ia menabahkan, sebelum memamerkan produknya, para peserta harus melakukan presentasi di hadapan enam juri yang berasal dari kalangan akademisi, praktisi bisnis, dan praktisi kuliner. Para juri menilai berdasarkan inovasi, kualitas, daya saing, branding, keberlanjutan, serta dampak sosial.

Pwee Leng mengakatakan dengan diadakannya kompetisi ini oleh PCU, diharapkan keberlanjutan dan inovasi harus berjalan beriringan. Jadi bukan hanya sekadar produk, tetapi bagaimana produk itu bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat sekaligus lingkungan.

Reporter: Alus

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru