Ajak Dialog, Gubernur Koster Dengar Langsung Aspirasi Pengemudi Ojol
Denpasar, Nawacita | Gubernur Bali Wayan Koster bersama Forkopimda Bali sepakat untuk mendengarkan aspirasi para pengemudi ojol yang sebelumnya melakukan aksi demonstrasi di beberapa titik di Denpasar.
Dalam kesempatan itu, pendemo yang didominasi ojol Gojek menyatakan tak akan demo lagi. Kepala Kanwil Gojek Bali-Nusra, Wisnu Darma Narandika juga menyampaikan telah mengimbau ojol agar tidak ikut dalam rombongan demonstrasi.
“Saya terus mengikuti perkembangan dari kemarin hingga hari ini terutama terkait demonstrasi yang terjadi di depan Mapolda Bali, Kantor DPRD Bali dan beberapa titik lainnya. Saya hadir di sini ingin mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh kawan-kawan,” kata Gubernur Koster dalam pertemuan yang dihadiri Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya, Kajati Bali Ketut Sumedana, Danrem Wirasatya, Kabinda Bali, Danlanal, serta Danlanud, perwakilan ojek online (ojol) di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Denpasar, Sabtu (30/8) malam.
Gubernur Koster menyampaikan bahwa dirinya memahami aksi solidaritas yang dilakukan oleh para pengemudi ojek online di Bali tersebut. Ia pun turut menyayangkan insiden yang terjadi pada Kamis (28/8) malam di Jakarta yang menyebabkan tewasnya pengemudi ojol saat terjadinya demonstrasi yang berakhir ricuh namun menurutnya aksi solidaritas yang dilakukan oleh rekan-rekan ojol di Bali sudah cukup.
Baca Juga: Gubernur Koster Minta Polisi Kawal Aksi Demo Tak Ciptakan Ketegangan Baru
“Saya rasa solidaritas yang disampaikan oleh kawan-kawan di Bali ini sudah cukup. Jangan demo-demo lagi,” kata Gubernur Koster.
Gubernur menambahkan bahwa aksi demonstrasi rawan disusupi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia tidak ingin rekan-rekan ojol yang mulanya murni ingin menyampaikan aspirasi dan solidaritas malah menjadi korban karena keadaan menjadi chaos dan anarkis.
“Saya mendapat informasi dari 25 orang yang diamankan hanya 3 yang ber-KTP Bali yang lainnya bukan. Berarti ini kan sudah disusupi. Kalau disusupi melebar dia, eskalasinya meluas kan kita jadi rugi semua,” jelasnya.
Gubernur Koster berharap seluruh pihak dapat lebih dingin dan tenang dalam menghadapi insiden-insiden yang terjadi serta tidak terlalu mudah tersulut emosi. Khususnya Bali sebagai daerah pariwisata, ia berharap masyarakat dapat selalu menjaga keamanan, kenyamanan dan kondusifitas Bali agar tidak berdampak buruk terhadap pariwisata dan perekonomian Bali yang baru pulih pasca pandemi Covid-19.
Baca Juga: Gubernur Koster Soroti Lambannya Pelayanan di Bandara Ngurah Rai
Secara umum perwakilan ojol (Gojek) menyampaikan bahwa demonstrasi yang terjadi di Denpasar merupakan bentuk solidaritas atas insiden tewasnya rekan pengemudi ojek online (Gojek) akibat kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada Kamis (28/8).
“Kami minta agar Bapak Gubernur bisa mengayomi kami. Yang ingin kami sampaikan bahwa kami memiliki solidaritas yang tinggi terhadap semua rekan-rekan ojol termasuk yang terjadi di Jawa bahwa kami senasib dan satu perjuangan. Kami menyampaikan aspirasi sehingga Bapak Gubernur dapat menyampaikannya kepada instansi terkait,” ungkap perwakilan komunitas Gojek Bali I Dewa Gede Suryadharma.
Sementara itu, Kepala Kanwil Gojek Bali-Nusra, Wisnu Darma Narandika menyampaikan bahwa gojek melalui aplikasi telah mengimbau seluruh mitra driver agar tidak ikut dalam aksi demonstrasi.
Namun jika driver masih tetap ingin menyampaikan aspirasinya diminta agar selalu menjaga kondusifitas dan mengedepankan tata tertib. Ia menyampaikan jangan sampai karena ada satu atau dua mitra gojek melakukan tindakan anarkis, nama baik ojol atau Gojek di Bali jadi tercoreng. nb


