Thursday, December 18, 2025
HomeDAERAHJABARAksi Demonstrasi Kembali Terjadi Di Bandung, Mahasiswa dan Organisasi Eksternal Cipayung Plus...

Aksi Demonstrasi Kembali Terjadi Di Bandung, Mahasiswa dan Organisasi Eksternal Cipayung Plus Layangkan Beberapa Tuntutan

Aksi Demonstrasi Kembali Terjadi Di Bandung, Mahasiswa dan Organisasi Eksternal Cipayung Plus Layangkan Beberapa Tuntutan

BANDUNG, Nawacita – Aksi demonstrasi kembali terjadi di Kota Bandung meski sebelumnya pihak aparat telah melakukan pengendalian situasi terhadap beberapa massa aksi yang dinilai anarkis pada Sabtu, 30 Agustus 2025 dari pukul 11.00 hingga pagi hari.

Aksi demonstrasi hari ini sendiri diikuti oleh massa gabungan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) serta organisasi eksternal Cipayung Plus Kota Bandung yang terdiri dari HMI, PMII, KAMMI, GMNI, PMKRI, GMKI, Hima Persis, IMM dan SEMI.

Massa aksi yang diklaim mencapai 700 orang itu melakukan aksi di depan Gedung DPRD Jawa Barat dengan beberapa tuntutan yang dilayangkan. Menurut keterangan dari Koordinator Lapangan Aksi Cipayung Plus Kota Bandung, Muhammad Rafly Salam (22), ada sekitar empat tuntutan yang dilayangkan massa aksi kepada wakil rakyat di DPRD Jawa Barat.

- Advertisement -

Baca Juga: Gubernur Koster Minta Polisi Kawal Aksi Demo Tak Ciptakan Ketegangan Baru

Tuntutan pertama dan kedua adalah supremasi hukum bagi sipil serta menuntut pemerintah agar menunjukan langkah konkrit dalam mewujudkan kedaulatan rakyat.

“Yang pertama, ada tegakan supremasi hukum, hentikan segala bentuk kriminalisasi, diskriminasi, dan pelemahan hukum. Yang kedua, wujud kedaulatan rakyat, kembalikan arah kebijakan negara kepada kepentingan rakyat, bukan pada kepentingan segelintir elit politik dan oligarki,” ungkap Rafly saat diwawancarai di lokasi aksi pada Senin (1/9/2025).

Aksi Demonstrasi Kembali Terjadi Di Bandung
Capt: Muhammad Rafly Salam, Korlap Aksi Cipayung Plus Kota Bandung. Foto: Nawacita/Niko.

Sementara, tuntutan ketiga dan keempat adalah realisasi pengesahan UU Perampasan Aset dan mendesak presiden untuk segera mencopot Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya. Tuntutan tersebut dilayangkan karena Polri dinilai gagal menunjukkan keberpihakan terhadap rakyat.

“Yang ketiga, kami menuntut keras untuk copot Kapolri, karena Kapolri telah gagal menunjukkan keberpihakan pada keadilan dan rakyat. Presiden harus segera mencopot Kapolri sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi. Yang keempat, kami juga mendesak DPR RIU untuk sahkan RUU perampasan aset,” ucap dia.

Disinggung terkait aksinya g baru digelar mereka pada hari ini, Rafly membeberkan bahwa Cipayung Plus sendiri menginginkan agar tuntutan yang dilayangkan sudah terkaji dengan matang dalam konsolidasi selama tiga hari sejak 29 Agustus 2025.

“Nah, ini adalah bentuk dari kajian lebih mendalam oleh kita, kawan-kawan Cipayung Plus. Agar kita juga lebih memahami apa yang sebenarnya isu yang seharusnya dituntut. Dan kami juga berusaha tidak untuk reaksioner terhadap isu-isu yang telah terjadi. Jadi kami mencoba untuk mengkaji terlebih dahulu, lalu kami menyuarakan pada hari ini,” jelas dia.

Aksi tersebut juga turut diwarnai dengan orasi dari setiap orang yang mengikuti demonstrasi. Selain orasi, massa juga membawa bendera dari berbagai lembaga mereka serta membawa spanduk bertuliskan nada protes terhadap pemerintah. Selain spanduk, massa juga membawa foto-foto para pejabat yang digantung di kawat berduri (Razor War) yang terjadi gerbang DPRD Jawa Barat. Hingga saat ini, massa aksi sendiri terus berdatangan dan bertambah jumlahnya.

(Niko)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru