Kenapa Tirai Jendela Pesawat Wajib Dibuka Saat Lepas Landas? Ini Alasannya
Jakarta, Nawacita | Beberapa penumpang langsung menurunkan tirai jendela setelah merapikan barang bawaan dan duduk di kursi dekat jendela pesawat. Selain menghalau panas, jendela yang tertutup juga membantu untuk cepat tertidur. Tapi biasanya pramugari akan menegur dan meminta segera membuka tirai jendela sebelum lepas landas atau mendarat.
Ada beberapa alasan yang mendasari pramugari meminta penumpang mengangkat tirai jendela saat pesawat lepas landas dan mendarat, seperti dikutip dari Travel+Leisure berikut ini.
1. Momen lepas landas dan mendarat adalah saat kecelakaan paling sering terjadi
Menurut Ringkasan Statistik Boeing tahun 2024 meskipun jelajah di ketinggian menghabiskan sebagian besar waktu di udara, fase penerbangan ini menyumbang 10 persen dari semua kecelakaan fatal. Sebaliknya, fase pendaratan hanya mencakup satu persen dari waktu penerbangan, tetapi 37 persen dari semua kecelakaan fatal.
Sedangkan alasan mengapa sebagian besar insiden terjadi selama fase-fase penerbangan lepas landas dan mendarat mencakup beberapa hal. Yang pertama, pesawat berada lebih dekat ke daratan saat lepas landas, mendarat, dan pendekatan, sehingga pilot memiliki lebih sedikit waktu untuk bereaksi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Selain itu, terdapat lebih banyak rintangan, termasuk gedung dan pesawat lain, kendaraan, dan bahkan hewan di landasan pacu.
Baca Juga: Alasan Pramugari Sarankan agar Penumpang Tidak Gunakan Selimut di Pesawat
Selain itu, pilot memiliki lebih banyak hal yang harus dilakukan pada saat-saat ini, sehingga mereka tidak bisa hanya menggunakan autopilot. Cuaca juga berperan. Pesawat senang terbang di ketinggian di atas 30 ribu kaki dan di bawah 40 ribu kaki karena jendela ini merupakan titik ideal untuk berada di atas awan, tempat badai dan turbulensi terjadi.
2. Penumpang harus melihat dan dilihat
Hal senada juga diungkapkan Rock Saddy seorang pilot dan penghubung untuk Cirrus Aviation Services. Dia mengatakan bahwa penutup jendela tetap terangkat selama lepas landas dan mendarat, dua fase penerbangan paling kritis. Hal ini untuk memastikan kesadaran situasional bagi penumpang dan awak.
“Dalam keadaan darurat yang jarang terjadi, cahaya alami membantu mata beradaptasi lebih cepat dan memungkinkan pramugari dan petugas tanggap darurat untuk menilai kondisi secara visual, seperti kebakaran, puing-puing, atau air, di luar pesawat sebelum membuka pintu keluar,” katanya.
Jika tirai jendela diturunkan, hampir mustahil untuk menilai situasi di luar. Begitu juga petugas tanggap darurat di darat tidak akan dapat melihat apa yang terjadi di dalam dan menentukan cara terbaik untuk membantu.
Baca Juga: Jenis Pakaian yang Perlu Dihindari saat Naik Pesawat
3. Membantu penumpang lain
Selain keselamatan, ada alasan lain mengapa pramugari meminta penumpang untuk membuka tirai jendela mereka sebelum pesawat mendarat. “Ini juga membantu penumpang menyesuaikan diri dengan mata mereka sebelum turun dari pesawat,” ujar Adam Cohen, seorang kapten di SkyWest Airlines. Meskipun mata manusia beradaptasi lebih cepat terhadap cahaya daripada terhadap kegelapan, hal itu tetap tidak instan.
Saat penerbangan yang lepas landas atau mendarat di malam hari atau dini hari, para awak kabin akan meredupkan lampu kabin saat lepas landas dan mendarat. Ini agar mata penumpang sudah terbiasa dengan kondisi gelap.
Tirai jendela tidak boleh digunakan oleh siapa pun. Termasuk penumpang yang duduk di kursi dekat jendela. Penumpang harus selalu mendengarkan pramugari dan awak kabin. Jika pramugari meminta kapan saja, untuk membuka atau menutup tirai jendela, demi kepentingan terbaik, patuhi saja. tmp


