Pameran Tahunan IWPI Jatim ke-11, Tampilkan Karya-Karya Bebas Tanpa Batasan Tema
SURABAYA, Nawacita – Galeri Prabangkara, Taman Budaya Jawa Timur, kembali menjadi saksi hadirnya kreativitas perempuan pelukis dalam Pameran Tahunan IWPI (Ikatan Wanita Pelukis Indonesia) Jawa Timur bertajuk “Bahana Mahardhika 2”.
Ketua pelaksana: Ibu Esti Sukanti, menyampaikan Pameran kali ini menjadi edisi ke-11 sejak IWPI Jatim resmi dikukuhkan pada 2015. Tajuk “Bahana Mahardhika” pernah digunakan pada pameran tahun 2021 di tempat yang sama, dan kini kembali dihadirkan sebagai Bahana Mahardhika 2.
Pelaksanaan pameran tersebut dibuka pada 23 Agustus 2025 pukul 16.00 WIB oleh Dr. Pribadi Widodo, M.Sn, B.E.Arch, dan akan menampilkan beragam karya seni hingga akhir bulan.
“Bahana berarti suara lantang atau gema, sementara Mahardhika berarti kemerdekaan—sebuah makna yang tepat diangkat di bulan Agustus. Bagi anggota IWPI, kemerdekaan tidak hanya bermakna politik, tetapi juga kebebasan berekspresi dalam karya lukis,” jelas Esti.
Ia mengungkapkan, sebanyak 39 anggota IWPI Jawa Timur ikut serta dalam pameran ini. Tidak ada batasan tema—setiap pelukis bebas mengekspresikan diri sesuai ide dan perasaan masing-masing.
Baca Juga: Tujuh Seniman Cilik dari Lotus Art Tampil di Ramesan Art 2025 Yogyakarta!
“Hasilnya, pengunjung akan disuguhi karya-karya penuh warna dan interpretasi personal yang beragam, mencerminkan kebebasan berekspresi yang sesungguhnya,” ucap Esti.
IWPI Jawa Timur merupakan cabang dari IWPI Pusat yang berdiri di Jakarta sejak 10 September 1985. Cabang Jatim sendiri dikukuhkan pada 8 Juni 2015, dan kini memiliki 56 anggota aktif yang tersebar di berbagai kota, bahkan hingga Yogyakarta.

Menariknya, anggota IWPI berasal dari latar belakang profesi yang beragam: ada yang berprofesi sebagai pendidik, psikolog, bankir, dokter, pengusaha, hingga anggota dewan.
Dengan dukungan penasihat, pelindung, dan semangat gotong royong antaranggota, IWPI Jatim berharap semakin eksis dalam meramaikan khazanah seni rupa, khususnya memperkuat peran perempuan dalam dunia kesenian.
“Pameran ini bukan hanya ajang unjuk karya, tapi juga ruang silaturahmi, tempat kami saling bertemu, menginspirasi, dan menyuarakan kebebasan berekspresi melalui seni,” ujar Esti Sukanti, Ketua Pelaksana pameran.
Bahana Mahardhika 2 menjadi gema lantang perempuan pelukis Jawa Timur—bahwa seni adalah ruang merdeka, tempat suara perempuan menemukan kekuatan dan keindahannya. (Al)


