4 Tipe Berkomunikasi Menurut Psikologi, Kamu Termasuk yang Mana?
Jakarta, Nawacita | Pernahkah kamu merasa salah paham saat ngobrol dengan orang lain? Niatnya baik, tapi justru disalahartikan. Atau kamu sering diam saat ada yang ingin kamu sampaikan, tapi takut bikin suasana jadi tegang? Tenang, kamu nggak sendirian.
Faktanya, komunikasi memang jadi kunci dalam hubungan apa pun, entah itu pertemanan, percintaan, maupun dunia kerja. Tapi sayangnya, nggak semua dari kita benar-benar diajarkan cara berkomunikasi yang efektif.
Menurut kanal psikologi populer Psych2Go, setiap orang punya gaya komunikasi yang berbeda-beda. Gaya ini terbentuk dari kepribadian, pengalaman hidup, bahkan latar belakang budaya.
Nah, memahami gaya komunikasimu bisa membantu kamu membangun koneksi yang lebih baik, menghindari konflik, dan merasa lebih dimengerti.
Baca Juga: Sering Paksa Anak agar Dapat Nilai Bagus? Ini 4 Dampak Negatifnya Menurut Psikolog
Berikut ini empat tipe gaya komunikasi menurut psikologi, kamu termasuk yang mana?
1. The Quiet Communicator – Gaya Pasif
Tipe ini cenderung diam, bahkan ketika punya banyak hal yang ingin dikatakan. Kamu mungkin lebih memilih menghindari konflik dan menjaga suasana tetap damai.
Ciri-cirinya, sering menahan perasaan sendiri, takut menyakiti atau menyinggung orang lain, lebih suka diam daripada mengekspresikan kebutuhan. Jika kamu merasa termasuk dalam tipe ini, ingatlah bahwa suaramu juga penting. Mulailah berlatih menyampaikan pendapat dengan lembut namun tegas.
2. The Bold Communicator – Gaya Agresif
Kalau kamu termasuk tipe ini, kamu cenderung langsung ke inti masalah dan tidak ragu menyampaikan pendapatmu. Kamu percaya kejelasan itu penting.
Ciri-cirinya adalah, blak-blakan dan tegas, terlihat dominan dalam percakapan, kadang terkesan mengintimidasi. Jika kamu termasuk dalam tipe ini, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Keterusterangan itu baik, tapi cobalah lebih peka pada reaksi dan perasaan orang lain juga.
3. The Indirect Communicator – Gaya Pasif-Agresif
Pada tipe ini seseorang lebih suka menyampaikan perasaan lewat kode, sindiran, atau humor, daripada mengungkapkannya secara langsung.
Ciri-cirinya seperti, sering menghindari konfrontasi langsung, menggunakan sarkasme atau lelucon untuk menyampaikan isi hati, merasa tidak dimengerti karena pesan tak tersampaikan dengan jelas.
Baca Juga: Mau Debat Tapi Tetap Elegan? Ini 3 Cara Cerdas ala Psikolog
Jika kamu termasuk dalam tipe ini, mulailah belajar menyampaikan keinginan dengan jujur dan perlahan akan membantumu membangun hubungan yang lebih sehat.
4. The Grounded Communicator – Gaya Asertif
Ini adalah gaya komunikasi yang paling seimbang. Kamu tahu kapan harus bicara, tahu cara menyampaikan isi hati dengan jelas, dan tetap menghargai orang lain.
Ciri-cirinya, seseorang dengan gaya ini biasanya terbuka dan empatik, mampu menyampaikan pendapat tanpa menyakiti, menciptakan ruang aman untuk orang lain berbicara. JIka kamu termasuk dalam tipe ini, pertahankan! Tapi jangan lupa, kamu juga perlu mendengarkan kebutuhan diri sendiri, ya.
Sebagai penutup, apapun hasil gaya komunikasimu, nggak ada yang sepenuhnya salah atau benar. Ini bukan soal siapa yang paling pintar bicara, tapi bagaimana kamu bisa terkoneksi dengan orang lain secara lebih jujur dan bermakna.
Dengan memahami gaya komunikasimu, kamu bisa mulai memperbaiki hubungan, menghindari salah paham, dan lebih percaya diri dalam menyuarakan isi hatimu. jwps


