Thursday, December 18, 2025
HomeSENAYANViral Gerbong Merokok dan Proyek Whoosh, Budi Kanang Soroti PT KAI Merugi

Viral Gerbong Merokok dan Proyek Whoosh, Budi Kanang Soroti PT KAI Merugi

Surabaya, Nawacita – Usulan seorang anggota DPR RI terkait penambahan gerbong khusus merokok menuai beragam tanggapan masyarakat. Namun, Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Budi Sulistyono Kanang, justru lebih tertarik menyoroti wacana kereta cepat WHOOSH dari Jakarta hingga Surabaya benar-benar terealisasi.

Kanang memberikan kritik tajam atas keseriusan serta kesiapan pemerintah Presiden Prabowo Subianto dalam melanjutkan megaproyek tersebut.

“Ini wacana luar biasa hebat, wacana yang dirindukan. Kalau ini lahir, maka ini adalah puncak perkeretaapian di Indonesia,” ujar Kanang, Senin (25/08/2025).

- Advertisement -

Meski demikian, Plh Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu menekankan bahwa proyek WHOOSH harus memberikan manfaat nyata bagi negara, bukan sekadar menjadi beban keuangan.

“Proyek ini harus memberi manfaat riil bagi negara, bukan hanya menambah deretan utang. WHOOSH harus bisa menyumbang ke kas negara, bukan justru menggerusnya,” tegasnya.

Kanang juga menyoroti perlunya perencanaan matang sebelum proyek dikerjakan. Menurutnya, tanpa roadmap dan business plan yang jelas, proyek ini berpotensi menjadi beban baru seperti yang dialami WHOOSH Jakarta–Bandung.

Ia pun mempertanyakan kesiapan PT KAI dalam menjalankan instruksi Presiden, terutama terkait transparansi anggaran, kelayakan bisnis, dan efisiensi kebijakan.

“Kita tidak ingin mengulang model WHOOSH Jakarta–Bandung yang sampai sekarang belum untung dan justru jadi beban keuangan,” kata anggota Komisi VI DPR RI ini.

Proyek WHOOSH Jakarta–Surabaya sendiri merupakan salah satu agenda besar Presiden Prabowo untuk memperkuat konektivitas antar kota di Pulau Jawa. Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, diketahui telah mendapatkan mandat untuk mengawal keberlanjutan proyek tersebut.

Mantan Bupati Ngawi dua periode itu juga mengkritisi laporan keuangan PT KAI. Pada 2024, PT KAI melaporkan laba bersih Rp1,1 triliun dengan target naik menjadi Rp1,185 triliun pada 2025. Namun, Kanang meragukan angka tersebut.

“Apakah angka laba ini real atau hanya target di atas kertas? Apakah WHOOSH sudah diperhitungkan juga? Kesan yang muncul, KAI tampak nyaman sekali dengan angka ini, padahal tekanan finansial sangat besar,” ujarnya.

Menurut Kanang, DPR RI dan publik harus mencermati risiko keuangan proyek WHOOSH, apalagi PT KAI sebagai pemegang saham mayoritas di konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) menanggung risiko kerugian yang besar.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025, PT KAI menanggung rugi Rp951,48 miliar dari kepemilikan saham 58,53 persen di PSBI. Hingga kini, proyek WHOOSH Jakarta–Bandung masih mencatat kerugian, meski pendapatan tiket meningkat, karena biaya operasional dan pembayaran utang investasi yang tinggi.

Kanang menegaskan agar seluruh pihak tidak asal menyetujui keinginan Presiden tanpa persiapan matang.

“Presiden ingin sesuatu, kita iya-iya saja, lalu kemudian jadi beban. Jangan sampai itu terjadi lagi,” pungkasnya.

Reporter: Rovallgio

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru