Surabaya, Nawacita.co – Siti Rubyanti, anak sulung dari Moehammad Jasin yang dikenal sebagai “Bapak Brimob Polri” menghadiri upacara peringatan Hari Juang Polri yang digelar di depan Monumen Perjuangan Polri, Jalan Raya Darmo, Surabaya, Kamis (21/8/2025).
Wanita berusia 80 tahun tersebut menyaksikan secara langsung peresmian patung sang ayah terkasih yang berada di perempatan jalan Dr. Soetomo-Darmo, Surabaya.
“Patung itu memang memperlihatkan Bapak ya. Lihat aja badannya tegap, selalu tersenyum, selalu ramah. Dulu waktu jaman 45, dalam perjuangannya selalu memakai kuda,” ujarnya.
Peresmian dilakukan secara langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo usai upacara peringatan Hari Juang Polri.
“Saya sangat bangga, ini kan perjalanan perjuangan Bapak aku, perjuangan polisi istimewa, perjuangan polisi Republik Indonesia,” kata Siti.
Nenek lima cucu dan dua cicit itu menggambarkan sosok sang ayah sebagai orang yang tegas dan disiplin. Namun di balik sifatnya itu, M Jasin dikenal sebagai orang yang sangat peduli terhadap sesama, terlebih pada yang membutuhkan.
“Ramah terhadap semua orang, sangat terutama yang miskin,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Siti mengingatkan pada para aparat kepolisian untuk terus menggenggam erat harapan dari Moehammad Jasin, yaitu menjadi polisi yang jujur dan berjuang untuk kepentingan masyarakat.
Baca Juga: Peringatan Hari Juang Polri 2025: Pengingat dan Suri Teladan Perjuangan Moehammad Jasin
“Beliau ingin polisi, menjadi polisi yang profesional, polisi yang baik, polisi yang peduli, lurus. Dia inginkan itu, jujur terutama. Karena bapak saya sangat jujur,” tuturnya.
Peran Penting M Jasin dalam Kemerdekaan Indonesia
Hari Juang Polri berawal setelah diumumkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) saat itu membahas tentang pembagian Provinsi serta berbagai elemen penting negara. Otto Iskandardinata pun mengusulkan agar Kepolisian juga dimasukkan dalam kekuasaan Pemerintah Indonesia.
Oleh karena itu pada 20 Agustus 1945 Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, Komandan Tokubetsu Keisatsu Tai (Polisi Istimewa) di Kota Surabaya mengadakan rapat bersama para pejabat Polisi lainnya membahas sikap Polisi pasca kemerdekaan Republik Indonesia.
Hingga akhirnya pada 21 Agustus 1945 Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, membacakan teks Proklamasi Polisi yang diikuti oleh seluruh anggota. Sehingga pada tanggal tersebut ia memproklamasikan dibentuknya Pasukan Polisi Republik Indonesia.
Peristiwa Proklamasi Polisi di Kota Surabaya merupakan momentum penting dalam kemerdekaan Bangsa Indonesia, dimana Polisi berperan serta melucuti tentara Jepang serta membagikan senjata yang disita tersebut ke wilayah lain yang akhirnya turut membantu perjuangangan melawan penjajah.
Kejadian tersebut menjadi pemicu pembakar semangat perjuangan di daerah lainnya seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi, Jambi, Palembang, Jawa Barat, Jogjakarta hingga Jakarta.
Di Surabaya sendiri terjadi momen penurunan Bendera Jepang dan dinaikkannya Bendera Merah Putih di Hotel Yamato yang saat ini bernama Hotel Mojopahit, hingga akhirnya terjadinya kejadian 10 November di Kota Pahlawan.
Sehingga Hari Juang Polri dimana pada 21 Agustus 1945 Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, Komandan Polisi di Kota Surabaya memproklamasikan Pasukan Polisi Republik Indonesia menjadi titik balik perlawanan Bangsa Indonesia dalam mengawal kemerdekaan yang sudah diproklamirkan Soekarno di kediamannya yang berada di Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jl. Proklamasi No.1), Jakarta Timur.
Reporter : Gio
