Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMFKPT Jatim Gelar Rembuk Merah Putih Lawan Radikalisme

FKPT Jatim Gelar Rembuk Merah Putih Lawan Radikalisme

FKPT Jatim Gelar Rembuk Merah Putih Lawan Radikalisme

Surabaya, Nawacita.co – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur menggelar kegiatan Rembuk Merah Putih sebagai langkah nyata memperkuat generasi muda yang kritis sekaligus cinta tanah air. Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung di Ampitheater Lt.3 Tower Ismail Ya’qub UIN Sunan Ampel Surabaya, pada Rabu (20/8/2025).

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, Husniyatus Salamah Zainiyati, menyampaikan acara yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini melibatkan tokoh agama, pemuda, dan insan media untuk bersama-sama melawan ideologi radikal.

Meski sejak 2023 Indonesia mencatatkan “zero attack” atau nihil serangan teror, ancaman radikalisme belum sepenuhnya hilang. Polanya justru semakin halus—berbasis jaringan kecil, bergerak dari rumah ke rumah, bahkan menyusup ke organisasi kemasyarakatan dan keagamaan.

- Advertisement -

“Karena itu kita tidak boleh lengah. Upaya pencegahan harus terus digelorakan, terutama dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air, budaya lokal, dan semangat perdamaian,” ujar perempuan yang sering disapa Prof. Husniyatus.

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, Husniyatus Salamah Zainiyati. (Sumber foto: Reporter Alus)

Prof. Husniyatus mengungkapkan bahwa lembaga pendidikan juga menjadi fokus utama. Di UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, misalnya, telah diterapkan kurikulum “Cinta Tanah Air” dari Kementerian Agama. Tujuannya jelas: membentuk mahasiswa yang moderat, menghargai keberagaman, dan meninggalkan narasi kebencian.

“Kalau sejak di bangku kuliah sudah ditanamkan sikap saling menghormati dan mengedepankan kasih sayang, maka bangsa ini akan lebih sulit digoyang kelompok intoleran,” tambahnya.

Berdasarkan survei rutin BNPT dan FKPT di 34 provinsi, beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Lamongan dan Malang masih tergolong rawan terhadap paham radikal. Namun tren intoleransi di Jawa Timur kini mulai bergeser ke pola yang lebih halus.

“Gerakan intoleransi memang masih ada, tapi perlahan terkikis karena sinergi berbagai elemen, termasuk sekolah-sekolah dan masyarakat,” jelasnya.

Kegiatan Rembuk Merah Putih ini menegaskan bahwa menjaga Indonesia dari terorisme tidak bisa hanya mengandalkan aparat. Diperlukan kolaborasi lintas sektor: tokoh agama, pemuda, media, hingga masyarakat akar rumput.

Reporter: Alus

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru