Hari Jadi ke-80 Jateng, Eks Gubernur Ali Mufiz Apresiasi Kemajuan Transportasi dan Infrastruktur Jalan
Semarang, Nawacita | Jateng dinilai berhasil menorehkan kemajuan signifikan di usia ke-80. Peningkatan di bidang ekonomi, penurunan kemiskinan, investasi, sekolah kemitraan, kesehatan, sarana transportasi, perbaikan infrastruktur jalan, serta membaiknya iklim sosial, menjadi capaian penting Pemprov Jateng dalam membangun daerah.
Gubernur Jateng ke-13, Ali Mufiz, menyebut, kemajuan itu sebagai pijakan strategis bagi Jawa Tengah untuk melangkah lebih jauh.
“Kalau dibandingkan dengan zaman saya, tentu saya bersyukur. Yang paling kelihatan adalah bertambah baiknya sarana transportasi. Ke mana pun kita pergi, rata-rata jalan sudah sangat bagus,” ujarnya, saat ditemui di kediamannya di Semarang.
Menurut Ali Mufiz, pembangunan infrastruktur yang merata telah memudahkan konektivitas antardaerah. Jalan yang lebih baik memperlancar mobilitas masyarakat dan distribusi barang, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Pantau Perkembangan Pati, Gubernur Jateng: Sudah Kondusif dan Layanan Publik Lancar
Lebih dari sekadar pembangunan fisik, Ali Mufiz menggarisbawahi keberhasilan Pemprov Jateng menciptakan suasana sosial yang kondusif. Dibandingkan masa pemerintahannya, dia melihat penurunan drastis potensi konflik sosial dan gerakan radikalisme.
“Kita sekarang punya modal sosial yang sangat baik. Tinggal bagaimana pemerintah memanfaatkannya, untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” katanya.
Ali juga memuji penerapan prinsip efisiensi di birokrasi. Kebijakan efisiensi, menurutnya, mampu mempercepat penyelesaian persoalan di lapangan.
“Jika efisiensi dilakukan cermat, banyak masalah bisa diatasi tanpa pemborosan anggaran,” ujarnya.
Meski demikian, Ali mengingatkan tantangan ke depan, terutama pengendalian pertumbuhan penduduk dan ketersediaan lahan. Dia mengusulkan pembangunan rumah susun sebagai solusi menjaga lahan pertanian tetap produktif, dan mencegah alih fungsi lahan.
Baca Juga: Jateng Tawarkan Kawasan Industri, Ajak Pengusaha Australia Berinvestasi
“Pengembangan rumah susun bisa menjadi salah satu solusi, agar Jawa Tengah kembali menjadi lumbung pangan nasional,” tutur Ali.
Dalam aspek sosial budaya, dia menilai karakter masyarakat Jateng yang menjunjung kesantunan budi merupakan modal berharga dalam menjaga harmoni. Ali menyampaikan, adanya keseimbangan antara kesantunan dan keterbukaan, menunjukkan prestasi agar keberhasilan dapat menjadi teladan.
“Masyarakat Jateng ini kelihatannya tenang-tenang saja karena falsafah Jawa mengutamakan alusing budi. Gerakan di masyarakat kadang tidak menonjol karena budaya kesantunan. Ora usah pamer, Gusti Allah ora sare,” kata Ali.
Menurutnya, kombinasi modal sosial, kemajuan infrastruktur, dan kondisi sosial yang kondusif, menjadi fondasi penting bagi Pemprov Jateng, untuk mengarahkan pembangunan menuju kesejahteraan rakyat yang lebih merata. jtgprv


