Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMRibuan Siswa Jatim Jadi "Fatmawati" Baru, Jahit 8.000 Bendera Merah Putih Sambut...

Ribuan Siswa Jatim Jadi “Fatmawati” Baru, Jahit 8.000 Bendera Merah Putih Sambut HUT RI ke-80

Ribuan Siswa Jatim Jadi “Fatmawati” Baru, Jahit 8.000 Bendera Merah Putih Sambut HUT RI ke-80

Surabaya, Nawacita.co – Menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, ribuan siswa SMK dan SMA Double Track di Jawa Timur terlibat dalam kegiatan menjahit bendera Merah Putih.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi SMK Negeri 8 Surabaya dan melakukan pertemuan secara daring di seluruh siswa yang melakukan menjahit bendera merah putih secara serentak, pada Rabu (13/8/2025).

“Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian peringatan Kemerdekaan RI yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada 2025. Targetnya, sebanyak 8.000 bendera akan dijahit oleh para pelajar,” papar Khofifah.

- Advertisement -
Salah satu siswa yang terlibat dalam kegiatan menjahit bendera Merah Putih.

Khofifah menambahkan hingga saat ini, sudah terkumpul sekitar 7.200 bendera dan sisanya diharapkan rampung dalam waktu dekat untuk segera dikirim ke Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.

“Bendera-bendera hasil jahitan siswa ini akan dikibarkan serentak pada 17 Agustus 2025 siang, menjelang penurunan bendera,” ujarnya.

Ia menyebut para siswi yang menjahit bendera ini sebagai “Fatmawati-Fatmawati baru”, merujuk pada sosok Ibu Fatmawati Soekarno yang menjahit bendera pusaka pertama Indonesia.

“Mereka adalah bagian dari penguat nasionalisme. Dengan keterampilan menjahit, mereka ikut merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan RI dengan penuh makna,” ucap Khofifah.

Baca Juga: Gubernur Khofifah: Bulan Agustus Momentum Hormati Simbol Negara, Bukan Kibarkan Bendera One Piece

Bagi Khofifah, bendera Merah Putih memiliki makna mendalam. Warna merah melambangkan keberanian membela bangsa, sementara putih mencerminkan kesucian hati, pikiran, dan gerakan dalam menjaga persatuan.

“Merah Putih adalah simbol negara. Di balik keberanian, harus ada hati yang suci, pikiran yang suci, dan gerakan yang suci, semuanya kita dedikasikan untuk bangsa dan negara,” ungkapnya.

Khofifah menutup kegiatan ini bukan hanya bentuk perayaan kemerdekaan, tetapi juga pelatihan keterampilan praktis yang bermanfaat bagi masa depan siswa. Pemerintah berharap semangat ini dapat menular dan menjadi tradisi tahunan yang menggabungkan rasa cinta tanah air dengan kemampuan kerja yang nyata.

Reporter: Alus

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru