Jabar Tak Dapat Penghargaan 13 Provinsi Layak Anak Kementerian PPA, Begini Kata Wagub Erwan
Bandung, Nawacita – Masyarakat tengah dikejutkan dengan kabar Provinsi Jawa Barat sebagai satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang tidak mendapatkan penghargaan Provila (Provinsi Layak Anak) dari Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada tahun ini.
Hal itu tentunya menimbulkan pertanyaan dari banyak pihak termasuk masyarakat terkait upaya pemerintah dalam mewujudkan provinsi yang layak anak. Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan mengatakan bahwa pihaknya mengembalikan semua keputusan terkait Raihan penghargaan itu kepada pemerintah pusat.
“Kami sedang berusaha untuk bekerja yang terbaik. Masalah penghargaan itu kita serahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat,” kata Erwan saat dikonfirmasi usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (11/8/2025).
Ia menekankan, bahwa saat ini Pemprov Jabar sendiri tengah berupaya melakukan berbagai hal yang bisa memajukan Jawa Barat dan langsung terasa oleh masyarakat melalui beberapa program prioritas.
“Kita bukan tidak butuh penghargaan, tapi kita yang penting nu karasa, nu karampa (tersentuh), kadele (terlihat) langsung ke masyarakat,” ucap dia.
Baca Juga: Kasus Bansos Dipakai Judol oleh Penerima, Pemprov Jabar Stop Penyaluran Sementara
Meski demikian tidak masuknya Pemprov Jabar dalam penghargaan Provila Kementerian PPA itu tentu bakal menjadi evaluasi bagi pemerintah provinsi kedepannya. Khususnya terkait dengan kelayakan lingkungan di Jawa Barat bagi perlindungan perempuan dan anak.
“Kita akan benahi, kita akan coba cek kenapa kita tidak masuk dalam kategori penghargaan di tingkat pemerintah pusat. Nanti kita akan koordinasi dengan dinas terkait,” tutur dia.
Lebih lanjut, Erwan juga menerangkan bahwa pihaknya bakal menganalisis dan mencermati apa yang menjadi penyebab Jawa Barat tidak mendapatkan penghargaan tersebut. Hal itu dilakukan sebagai pembentukan langkah strategis dalam mengetahui permasalahan Jawa Barat dalam hal kelayakan perlindungan perempuan dan anak.
“Ya, tadi seperti yang saya sampaikan, saya akan coba inventarisir dulu apa yang menjadi kategori penilaian di pusat itu dan apa yang menjadi permasalahan di kami di provinsi ini sehingga kita tidak masuk kategori penilaian provinsi dengan penghargaan yang diberikan oleh kementrian,” terang Erwan.
Selain itu pihaknya juga bakal memanggil DP3AKB Jawa Barat untuk berbicara dan mengetahui permasalahan Jawa Barat dalam upaya menciptakan lingkungan yang ramah perempuan dan anak.
“Kita coba akan cek, saya tidak berani. Ini di sini, ini di sini. Karena kita belum tahu penjelasan dari dinas terkait. Nanti kita akan minta kenapa kita sampai di luar, sementara provinsi lain di Jawa Barat mendapatkan penghargaan,” papar dia.
Baca Juga: Disdik Jabar Yakin Menang Lawan Gugatan 8 Organisasi Sekolah Swasta Soal Penambahan Rombel
Di sisi lain, Erwan menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan terus berkomitmen dalam meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak di Jawa Barat.
“Ya, kita sangat berkomitmen. Seperti kemarin pada saat pelayanan hari anak nasional, kita sampaikan kita akan berikan perlindungan yang terbaik untuk anak-anak kita. Di masa yang akan datang mereka harus mendapatkan pelayanan yang terbaik. Sehingga generasi muda kita bisa lebih baik lagi ke depan,” tutup dia.
Sebelumnya, Kementerian PPA sendiri memberikan Penghargaan Provinsi Layak Anak (PROVILA) kepada 13 Provinsi yang telah melakukan upaya keras untuk menggerakkan Kabupaten/Kota di wilayahnya dalam mewujudkan Kabupaten/Kota Layak Anak.
13 Provinsi tersebut diantaranya adalah Provinsi Banten, Provinsi D.I Yogyakarta, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Bali, Provinsi Gorontalo, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Lampung, Provinsi Riau, dan Provinsi Sumatera Barat.
Dari catatan di atas menunjukan bahwa semua provinsi di Pulau Jawa mendapat penghargaan tersebut kecuali Provinsi Jawa Barat.
Reporter: Niko


