Thursday, December 25, 2025
HomeDAERAHJABARDiduga Bakal Ada Razia, Puluhan Ruko Pakaian Thrifting di Pasar Cimol Gedebage...

Diduga Bakal Ada Razia, Puluhan Ruko Pakaian Thrifting di Pasar Cimol Gedebage Tutup

Diduga Bakal Ada Razia, Puluhan Ruko Pakaian Thrifting di Pasar Cimol Gedebage Tutup

Bandung, Nawacita – Puluhan ruko gudang trifting pakaian impor di Pasar Cimol Gedebage Kota Bandung tiba-tiba tutup dan sepi dari aktivitas hingga suasana terkesan mencekam. Kondisi tersebut terekam kamera amatir warga dan viral di media sosial.

Menurut keterangan Rustiandi (50) salah satu pedagang di Pasar Cimol Gedebage Kota Bandung, hal itu dilakukan para pemilik gudang maupun pemilik barang karena mendapatkan informasi terkait adanya razia pakaian impor ilegal atau thrifting di kawasan tersebut.

“Ya itu masalah itu kalau saya disini sebagai pedagang pengecer ya. Cuman kalau di gudang itu hawar-hawar bya gitu menurut info ada razia gitu kan. Tapi razia itu dari mananya saya juga tidak tahu.

- Advertisement -

Apakah dari dinas perdagangan, apakah dari Mabes, tidak tahu ya,” kata Rusdianto saat diwawancarai, Jumat (8/8/2025) petang.

Rusdianto, salah satu pedagang pakaian impor di Pasar Cimol Gedebage Kota Bandung. Foto: Nawacita/Niko.

Bahkan sebagian pemilik gudang terlihat mengangkut dan memindahkan persediaan pakaian import dalam bentuk bal dari gudang milik mereka.

“Cuman sekarang juga memang orang itu semua gudang itu dikosongkan sampai kapannya itu tidak jelas informasinya. Tapi orang mulai nyelametin barangnya masing-masing,” ucap dia.

Kondisi itu diduga sudah terjadi sejak hari Sabtu, 2 Agustus 2025 kemarin. Namun hingga kini belum diketahui pasti pihak mana yang bakal melakukan razia pakaian impor ilegal atau thrifting di kawasan tersebut.

“Hawar hawar itu dari hari Sabtu. Jadi orang itu sampai sekarang barang itu sudah dikosongkan,” cetus Rudianto.

Baca Juga: Disdik Jabar Yakin Menang Lawan Gugatan 8 Organisasi Sekolah Swasta Soal Penambahan Rombel

Kondisi tersebut ternyata juga turut berpengaruh terhadap penjualan para pedagang. Ia mengaku, sejak kawasan pergudangan tersebut sepi dari aktivitas, penjualan mereka juga turut menurun dibandingkan saat kawasan pergudangan tersebut masih beroperasi secara normal.

“Kalau pengaruh kepada pengecer ada aja. Soalnya kenapa? Karena yang belanja barang itu dari luar kota banyak ya. Jadi kalau gudang itu buka, pedagang juga ikut ramai. Semenjak gudang itu tutup pedagang juga agak sepi,” beber dia.

Meski demikian, ia menyebut bahwa mereka selaku pengecer tidak memiliki keterikatan khusus dengan pihak gudang. Pengelolaan lapak di pasar cimol dengan pengelolaan gudang dikelola oleh dua pihak yang berbeda.

“Kalau gudang itu beda lagi ya. Kalau kita pedagang pengecer ini, ada legalitasnya ada. Jadi bangunan yang kita tempati sekarang juga, ada legalitasnya ada. Bangunan ini ada HGB-nya. Jadi hak guna bangunannya ada. Kalau gudang itu itu perorangan,” tegas dia.

Reporter: Niko

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru