Thursday, December 25, 2025
HomeDAERAHJATIMJatim Pasang Target Rp147 T, Sektor Alas Kaki dan Garmen Jadi Strategi...

Jatim Pasang Target Rp147 T, Sektor Alas Kaki dan Garmen Jadi Strategi Baru

Jatim Pasang Target Rp147 T, Sektor Alas Kaki dan Garmen Jadi Strategi Baru

Surabaya, Nawacita.co – Jawa Timur mematok target ambisius dalam sektor investasi tahun ini, yakni sebesar Rp147 triliun. Namun hingga semester pertama 2025, nilai investasi yang telah terealisasi baru mencapai Rp74,5 triliun hampir setengah dari target akhir tahun.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ernawati. Saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Ia memaparkan bawah salah satu alasan utama mengapa nilai investasi tahun ini belum melonjak drastis seperti sebelumnya adalah selesainya fase konstruksi proyek besar Freeport di Jawa Timur.

- Advertisement -

Sebelumnya, lonjakan investasi terjadi karena proyek ini menyerap modal besar sekaligus menarik perusahaan-perusahaan penunjang lainnya, terutama dari sektor Penanaman Modal Asing (PMA).

Baca Juga: Ketika Reni Astuti ke UPN Jatim: Soroti Isu PPPK hingga Suarakan RUU Sisdiknas

“Saat Freeport konstruksi, nilai investasi melonjak tajam. Sekarang sudah masuk fase operasional, sehingga nilainya menurun karena tidak lagi mencakup belanja besar seperti tanah dan bangunan,” ujar Dyah.

Dyah menjelaskan meski proyek-proyek besar kini memasuki tahap operasional, Jawa Timur tak kehabisan cara. Pemprov kini mengandalkan industri padat karya yang mulai tumbuh signifikan, khususnya di wilayah Jatim bagian barat.

“Sektor seperti alas kaki, mainan, tekstil, dan industri rumah tangga disebut sebagai penggerak baru perekonomian dan penyerap tenaga kerja,” paparnya.

Dyah juga mengungkapkan, meski nilai investasi belum mencapai target maksimal, penyerapan tenaga kerja menunjukkan tren positif. Jika pada tahun lalu jumlahnya sekitar 200 ribu orang, maka hingga pertengahan tahun ini sudah mencapai 720 ribu orang yang terserap ke dunia kerja.

Baca Juga: Guru BK Jatim Kini Dilatih Jadi Konsultan Personal Siswa!

“Uniknya, sejumlah perusahaan yang tercatat dalam investasi tinggi di Jatim adalah perusahaan lama yang secara konsisten menambah kapasitas dan ekspansi usahanya.” ucap Dyah.

Seperti perusahaan padat karya yaitu sepatu dan garmen cenderung menyerap tenaga kerja lebih besar, sementara padat modal seperti industri logam, kimia, kosmetik, dan pertambangan meski nilainya tinggi tidak sebanyak menyerap SDM karena mengandalkan teknologi canggih.

Ia menegaskan, meski banyak tantangan, upaya kolaboratif lintas sektor, pemberian fasilitas untuk investor, serta semangat menjaga iklim usaha yang kondusif tetap menjadi prioritas utama dalam menggerakkan roda ekonomi Jatim ke level yang lebih tinggi.

Reporter: Alus

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru