Thursday, December 25, 2025
HomeDAERAHJABARHIV di Kota Bandung Jadi yang Tertinggi, Dinkes: Itu Fenomena Gunung Es 

HIV di Kota Bandung Jadi yang Tertinggi, Dinkes: Itu Fenomena Gunung Es 

HIV di Kota Bandung Jadi yang Tertinggi, Dinkes: Itu Fenomena Gunung Es

Bandung, Nawacita – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memberikan tanggapan soal meningkatnya angka HIV di Kota Bandung dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Bahkan, angka HIV di Kota Bandung tercatat jadi yang tertinggi dengan kenaikan 20 sampai 30 persen setiap tahunnya.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Sony menyatakan bahwa meningkatnya angka HIV ini sendiri merupakan sebuah fenomena gunung es. Semakin didalami maka akan ditemukan semakin banyak. Sementara yang muncul dan terlihat di permukaan hanya sebagian kecil.

“Jadi kalau kita sering screening, kan kasusnya jadi ketahuan banyak, gitu ya. Ya, itu kan sebetulnya menjadi suatu isu yang kurang bagus,” kata Sony saat dikonfirmasi di Balai Kota Bandung, Selasa (29/5/2025).

- Advertisement -

Menurut Sony fenomena tersebut tidak bisa dihindarkan. Sehingga, fokus yang harus dilakukan saat ini adalah fokus penyembuhan terhadap para penderita agar bisa kembali hidup normal. Hal itu ditekankan Sony, mengingat para penderita HIV sendiri terkadang mendapat tekanan sosial yang cukup tinggi. Seperti stigma negatif serta tindakan diskriminatif berupa pengucilan oleh lingkungan dan masyarakat sekitar.

“Nah, yang penting, mereka itu yang sudah ketahuan, diobatin. Jadi hanya untuk mencari orang yang ketahuan, dia positif, diedukasi, mau berobat, sehingga dia dapat hidup normal. Yang paling ditakutkan oleh kita adalah stigma-nya dari HIV ini. Bisa orang HIV, ngejauhin batur teh, gitu, otomatis eta mah. Apalagi anak kecil. Wah, anak kecil mah sedih lah. Kalau kena HIV, tuh ga diajak diajak main, gitu,” tutur dia.

Baca Juga: Angka HIV AIDS Naik di Kota Bandung, Hubungan Sesama Jenis Dinilai jadi Penyebab Utama

Selian itu, ia juga menyarankan agar para penderita HIV yang sudah memiliki motivasi untuk berobat dan sedang menjalani proses penyembuhan untuk patuh dan rutin dalam meminum obat.

“Jadi, untuk HIV, lebih ke arah kepatuhan makan obatnya, gitu. Kalau kasus mah, saya hanya bilang itu fenomena gunung es,” ucap Sony.

Lebih lanjut, Sony menerangkan bahwa berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan kasus HIV terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Salah satunya seperti edukasi kesehatan serta perilaku seksual dengan metode promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

“Edukasi tetap harus, itu promosi supaya mereka sadar untuk hidup, melakukan perilaku seksual yang sehat itu seperti apa, gitu. Jadi, kan kesehatan paripurna itu ada promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Promotif itu yang paling pertama,” terang Sony.

Namun ditengah kasus yang saat ini terus meningkat. Langkah promotif menjadi prioritas tersendiri yang dinilai efektif untuk mengedukasi masyarakat soal HIV.

“Jadi, buat orang tahu, sadar, mau, dan mampu untuk hidup sehat, gitu. Termasuk untuk berperilaku seksual juga. Tetap kita itu lakukan promosi itu,” beber dia.

Baca Juga: Angka HIV AIDS di Jabar Meningkat 100 Persen dalam Lima Tahun Terakhir, Bandung jadi yang Tertinggi

Terlebih, edukasi yang dilakukan saat ini juga sudah menggunakan media sosial. Dimana masyarakat lebih aktif bersosial disana. Sehingga edukasi promotif terkait HIV bisa lebih dipahami dan diterima oleh masyarakat khususnya kalangan anak muda yang melek teknologi.

“Sekarang kan dunia medsos itu luar biasa, ya. Tapi kita tetap aja harus memberikan edukasi. Edukasi juga, kita pakai medsos juga, gitu. Melihat, apa ya, akun-akun promosi kesehatan dari Dinkes, itulah yang lebih utama, gitu. Jadi, itu yang lebih valid, gitu. Lebih bisa dipertanggungjawabkan,” papar Sony.

Sebelumnya, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Barat sendiri mengungkap bahwa Kota Bandung menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi selama lima tahun terakhir. Tercatat, angka HIV AIDS di Kota Bandung terus meningkat sebesar 20 hingga 30 persen setiap tahunnya.

Hal itu dikarenakan banyaknya temuan kasus HIV dan AIDS dari hasil tea yang dilakukan di rumah sakit serta berbagai fasilitas kesehatan di Kota Bandung yang sudah bisa melayani tes HIV AIDS.

Terlebih secara perhitungan yang dilakukan, orang dari luar Kota Bandung yang melakukan tes di Kota Bandung juga akan dicatat sebagai temuan di Kota Bandung. Sehingga peningkatan angka dan catatan sebaran kasus HIV AIDS di Kota Bandung cukup besar dan terus naik secara signifikan setiap tahunnya.

Reporter: Niko

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru