Didikan Didik HP, Ethan dan Maysha Ungkap Imajinasi Kosmis dan Magis Lewat Lukisan Akrilik yang Memesona
Surabaya, Nawacita.co – Di tengah deretan karya penuh warna dari puluhan peserta muda, dua lukisan ini menarik perhatian pengunjung Pameran Hujan Warna di Galeri Prabangkara. Bukan hanya karena visualnya yang kuat, tapi juga karena kedalaman imajinasi dari para seniman cilik di baliknya.
Mereka merupakan anak didik dari senior Seniman Surabaya bernama Didik HP. Ia merupakan anggota dari Komunitas Garis Gatuk yang sekaligus sebagai penyelenggara Pameran Hujan Warna.
Pertama datang dari Karya Ethan (10) berjudul ‘Angkasa Meriah’, Dengan ukuran 60 x 80 cm dan medium akrilik di atas kanvas, lukisan karya Ethan ini seakan mengajak kita terbang ke luar angkasa. Melalui goresan warna yang dinamis dan penuh semangat, ia menggambarkan “hiruk pikuknya di luar angkasa” — bukan dalam bentuk kekacauan, melainkan dalam bias warna-warni yang indah dan hidup.

“Karya ini merefleksikan imajinasi Ethan tentang kosmos sebagai ruang yang tidak sunyi, tetapi penuh kehidupan dan keajaiban. Warna-warna terang dan bentuk-bentuk bebas menunjukkan bagaimana anak-anak memaknai alam semesta dengan cara yang unik dan menyenangkan.” Jelas Didik.
Selain itu, tak kalah menariknya karya dari Maysha El Bukhori Kurniawan yang berjudul ‘Bermain Saat Bulan Purnama’. Berukuran lebih kecil, 40 x 50 cm, lukisan Maysha menggunakan media akrilik di atas kanvas untuk menghadirkan suasana yang magis dan tenang.
“Melalui karyanya, Maysha mengekspresikan kegembiraan bermain di bawah cahaya bulan purnama momen yang sederhana namun penuh pesona bagi seorang anak,” ungkap Didik.
Baca Juga: Pameran Hujan Warna Meriahkan Hari Anak Nasional, 55 Seniman Cilik Pukau Pengunjung
Nuansa malam dan siluet lembut menjadi ciri khas karya ini. Ia berhasil menangkap keintiman suasana malam hari tanpa menghilangkan semangat kebebasan anak-anak yang bermain. Lukisan ini menyimpan kedalaman rasa dan menunjukkan kepekaan artistik yang luar biasa untuk usianya.
Melalui pameran ini, pengunjung diajak untuk melihat bukan hanya keindahan karya, tetapi juga jiwa di balik setiap goresan — penuh keberanian, imajinasi, dan rasa ingin tahu yang murni.
“Semoga karya Ethan dan Maysha, serta puluhan seniman cilik lainnya, terus tumbuh dan menginspirasi dunia melalui warna-warna mereka sendiri.” tutup Didik.
Reporter: Alus


