Hadapi Medan Sulit dan Kendala Sinyal, Program Internasional Ini Bawa Perubahan Nyata dari Desa
Mojokerto, Nawacita – Dengan semangat kolaborasi dan pengabdian, Petra Christian University (PCU) kembali menggelar program unggulan International Community Outreach Program (iCOP) 2025. program ini menghadirkan ratusan mahasiswa dari enam negara untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di berbagai desa di Kabupaten Mojokerto.
Salah satu, kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa PCU dari nasional hingga internasional ini mengikuti pelajaran budaya seperti memasak bersama ibu-ibu desa, mengolah bahan lokal seperti ikan nila, rebung kering, dan sayur pakis menjadi menu tradisional khas di Dusun Lebaksari.

Bendahara International Community Outreach Program (iCOP) 2025, Karel menjelaskan, Program ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, seperti perbaikan jalan desa, pembangunan musala, dan pembersihan got, tetapi juga menyentuh sisi non-fisik yang berkelanjutan. Salah satunya adalah rebranding UMKM lokal, seperti komoditas kopi dan keripik pisang, agar memiliki daya tarik lebih di pasar luar.
Tak hanya sekadar program pengabdian jangka pendek, iCOP 2025 diarahkan untuk mendorong desa-desa tersebut menjadi desa wisata. “Potensinya luar biasa, terutama di sektor pertanian seperti kopi. Kami ingin menggali dan memaksimalkan hal itu demi kesejahteraan warga,” ujar Karel (27/7/2025).
Selain itu, Mahasiswa juga turut membangun kolam ikan nila yang hasilnya kelak bisa digunakan untuk program makan gratis anak sekolah, atau dijual untuk mendukung ekonomi lokal. Program ini pun bekerja sama dengan pemerintah desa dan Karang Taruna, yang diharapkan mampu meneruskan dan mengelola keberlanjutan pasca-iCOP.
“Kita menggunakan pipa untuk mengalirkan air dari hulu sungai turu lalu turu menuju kolam nila. Karena perawatan ikan nila ini harus dikondisi air yang bersih dan mengalir,” jelas Karel.
Baca Juga: iCOP 2025 Digelar di Desa Wisata Jembul, PCU Fokus pada Youth Action for Clean Future
Karel mengungkapkan dengan adanya dataran menurun tersebut dan air yang melimpah, untuk mengalirkan air ke kolam hanya membutuhkan grafitasi bumi. Hal tersebut membuat efisiensi tenaga listrik ataupun diesel.
“Karena kita sendiri juga menghadapi tantangan seperti, keterbatasan sinyal komunikasi, pasokan listrik, serta sulitnya mengakses material bangunan akibat medan yang berat. Namun semua itu tak menyurutkan semangat mereka,” ucap Karel.
iCOP 2025 bukan sekadar program sosial, melainkan sebuah gerakan kolaboratif global yang membawa dampak nyata. Dengan semangat gotong royong dan empati lintas negara, Petra Christian University bersama para mitra internasional membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari desa, demi masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. Alus


