Thursday, December 18, 2025
HomeNasionalBuka PICA Fest 2025, Gubernur Koster Ajak Anak Muda Kreatif Jaga Kearifan...

Buka PICA Fest 2025, Gubernur Koster Ajak Anak Muda Kreatif Jaga Kearifan Lokal

Buka PICA Fest 2025, Gubernur Koster Ajak Anak Muda Kreatif Jaga Kearifan Lokal

Denpasar, Nawacita | Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi membuka PICA Fest 2025 di Lapangan Niti Mandala Denpasar, Kamis (24/7/2025) sore. Festival kreatif tahunan yang memasuki edisi keempat ini mengusung kolaborasi lintas sektor, pelestarian budaya lokal, serta penguatan ekonomi kreatif Bali. Koster mengapresiasi semangat anak muda Bali yang kreatif sekaligus tetap berakar pada nilai-nilai budaya.

“Ini sesuatu yang luar biasa. Penggeraknya adalah anak-anak muda kreatif yang mampu mengikuti perkembangan zaman, namun tetap menjaga kearifan lokal Bali,” ujar Koster dalam sambutannya.

Festival yang digagas oleh PT Pica Berempat Belas ini digelar selama empat hari, 24–27 Juli 2025, dan menargetkan perputaran uang hingga Rp18 miliar dengan jumlah pengunjung lebih dari 80 ribu orang.

- Advertisement -

Koster secara khusus memuji konsistensi penyelenggara, terutama Direktur Utama PT Pica Berempat Belas, Ida Bagus Agung Brahmadiguna alias Gus Tolet, yang dinilainya giat membuka ruang kreativitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.

Baca Juga: 48 Bangunan Liar di Pantai Bingin Dibongkar, Koster: Tak Bisa Dibiarkan

“Saya bangga terhadap panitia, termasuk Gus Tolet, yang sering ‘mengganggu’ saya. Tapi gangguannya adalah gangguan yang bagus, demi mengembangkan ekonomi Bali lewat PICA Fest ini,” kata Koster sambil tersenyum.

Tahun ini, untuk pertama kalinya, PICA Fest mengangkat elemen budaya tradisional Bali secara signifikan ke dalam program acara. Genjek, Liku, Rindik, hingga Joged Bumbung tampil berdampingan dengan musik modern dan hiburan populer lainnya.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman baru yang lebih kaya bagi pengunjung. Elemen budaya ini diharapkan menjadi penyeimbang dari kemeriahan modern,” kata Gus Tolet.

Ikon Singa Ambara Raja, simbol kebanggaan masyarakat Buleleng, diangkat sebagai lambang utama festival tahun ini—mewakili kekuatan, keberanian, dan kesinambungan. Semangat tersebut sejalan dengan cita-cita PICA Fest yang ingin tumbuh berkelanjutan seperti Pesta Kesenian Bali (PKB).

Baca Juga: Gubernur Koster: Perbaikan Rampung, Jalur Denpasar-Gilimanuk di Bajera Kini Kembali Normal

Tak hanya budaya, kolaborasi komunitas juga menjadi daya tarik tersendiri. PICA Fest melibatkan komunitas clothing, tattoo, e-sport, otomotif, dan pelari. Sektor UMKM turut diperkuat lewat program Arakultura, hasil kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, yang menampilkan produk arak Bali dalam kemasan modern.

Di sisi lain, komitmen lingkungan ditunjukkan melalui pembentukan PICA Waste Department, yang melibatkan sejumlah organisasi seperti Bersih-Bersih Bali, PPLH Bali, Tegeh Sari, ACS Ball, Pesona Plastik, dan Daur Ulang. Sampah dipilah secara ketat menjadi organik, anorganik, dan residu sebagai upaya menciptakan festival minim limbah.

“Di tengah perjuangan pemerintah soal pengelolaan sampah, kami ingin PICA Fest jadi contoh bagaimana sebuah event bisa bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri,” ujar Ketua Panitia, Gde Andika Paramarta.

Dengan perpaduan antara inovasi generasi muda dan nilai-nilai lokal, PICA Fest 2025 diharapkan menjadi ruang perayaan yang tidak hanya meriah, tetapi juga membawa dampak ekonomi, sosial, dan budaya yang signifikan bagi Bali. nb

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru