Wednesday, December 24, 2025
HomeDAERAHJABARPemprov Jabar Canangkan Aplikasi Penanganan Kemiskinan

Pemprov Jabar Canangkan Aplikasi Penanganan Kemiskinan

Bandung, Nawacita.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bakal segera mencanangkan aplikasi penanganan kemiskinan.

Hal itu dilakukan menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat yang mencatat bahwa pengangguran di wilayah perkotaan meningkat hingga menyebabkan angka kemiskinan di perkotaan turut meningkat.

Statistisi Ahli Madya Diskominfo Jawa Barat, Encep Wagan menyebut bahwa persoalan tersebut bisa terjadi akibat meningkatnya jumlah pengangguran secara absolut meskipun proporsinya terhadap total penduduk turun.

- Advertisement -

“Yang jadi masalah itu kemiskinan di perkotaan. Dari segi kedalaman kemiskinan menurun, tapi jumlah penganggurannya justru naik secara jumlah orang. Karena populasi Jawa Barat itu besar,” kata Encep di Kantor BPS Jawa Barat, Jumat (25/7/2025).

Maka dari itu, pihaknya tengah mempersiapkan peluncuran aplikasi penanganan kemiskinan yang akan dikaitkan dengan data pencari kerja dan lowongan kerja. Aplikasi tersebut bakal diluncurkan pada Agustus mendatang dan akan terintegrasi dengan gerai layanan ketenagakerjaan digital bernama Klik.

Baca Juga: Pemprov Jabar Tanggapi Aksi Demo Serikat Pekerja Pariwisata Soal Larangan Study Tour

“Pencari kerja akan masukkan datanya ke aplikasi, begitu juga lowongan kerja. Nanti akan dikawinkan antara pencari dan penyedia kerja. Ini salah satu upaya menyelesaikan persoalan kemiskinan di Jawa Barat,” tutur dia.

Lebih lanjut, Encep menyoroti pentingnya pengendalian pengeluaran rumah tangga, terutama dalam aspek non-makanan seperti pendidikan. Menurutnya, beban biaya pendidikan ikut mempengaruhi perhitungan garis kemiskinan.

“Logikanya, semakin besar pengeluaran pendidikan, garis kemiskinan juga terdorong naik. Jadi ketika ada upaya membatasi pengeluaran pendidikan, itu bisa berdampak terhadap penurunan garis kemiskinan,” jelas Encep.

Selain itu, kebijakan pelarangan studi tour menurut Encep juga berimplikasi ganda mengurangi pengeluaran sektor pendidikan sekaligus mempengaruhi aktivitas ekonomi sektor transportasi dan pariwisata.

“Mudah-mudahan pemerintah bisa mengkombinasikan kebijakan yang saling menguntungkan. Karena ini juga berdampak terhadap ekonomi, termasuk sektor pariwisata yang sebelumnya terlibat dalam kegiatan studi tour,” beber dia.

Dengan adanya peluncuran aplikasi ini, Encep berharap bisa menjadi solusi konkret dalam pengentasan kemiskinan yang berbasis data dan terintegrasi dengan sistem informasi ketenagakerjaan. Oleh karena itu, pihaknya menargetkan sinergi antarsektor dapat mempercepat pemulihan ekonomi.

Reporter : Niko

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru