Khofifah Ajak HKTI jadi Lokomotif Swasembada Gula 2026
Surabaya, Nawacita.co – Komitmen Jawa Timur untuk menjadi provinsi terdepan dalam bidang pertanian dan peternakan terus menunjukkan hasil menggembirakan. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, pada Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur.
“Jawa Timur telah mencatat prestasi luar biasa dalam produksi padi. Sejak tahun 2020 hingga semester pertama 2025, Jawa Timur konsisten menjadi provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia,” tutur Khofifah (24/7/2025).
Lanjutnya, hal ini didorong oleh perluasan luas tambah tanam (LTT) yang paling besar secara nasional, sebuah capaian yang disebut sebagai hasil komitmen para petani, bupati, dan seluruh pemangku kepentingan pertanian.
Khofifah menegaskan, sebagai respons terhadap tantangan harga jual, pemerintah pusat melalui Presiden dan Menteri Pertanian menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) minimal Rp6.500 per kg, yang kini rata-rata sudah menyentuh angka Rp7.000.
Baca Juga: Dorong Modernisasi Pertanian, Khofifah Serahkan Alsintan ke Gapoktan Tuban
Selain itu, salah satu gebrakan baru adalah percepatan target swasembada gula dari tahun 2028 menjadi 2026. Pemerintah akan membiayai program bongkar ratun untuk tebu seluas 70.000 hektare dari total target 100.000 hektare, dengan Jawa Timur sebagai provinsi utama.
Wilayah seperti Bondowoso, Banyuwangi, dan Lumajang telah menunjukkan potensi besar dengan tanaman tebu mencapai tinggi 5 meter. Per batang tebu setara dengan 2,5 kg gula, dan setiap meter persegi bisa menghasilkan hingga 32,5 kg gula. Rata-rata nasional hanya 5 ton per hektare, namun Jawa Timur mampu memproduksi hingga 20 ton gula per hektare.
“Ini sejarah. Bersama HKTI, mari kita jadikan Jawa Timur sebagai lokomotif swasembada gula nasional,” ajak gubernur dengan penuh semangat.
Reporter: Alus


