Dirut Bulog Pastikan Pasokan Beras Melimpah hingga Agustus 2025, Masyarakat Dijamin Punya Beras
Bandung, Nawacita – Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani memastikan ketersediaan beras Bulog dalam kondisi aman dan cukup hingga Agustus 2025.
Ahmad mengungkapkan, ketersediaan beras Bulog saat ini mencapai 4,2 juta ton. Jumlah ketersediaan itu merupakan hasil beras yang dikumpulkan sejak awal tahun 2025 hingga hari ini.
“Saat ini stok kita mencapai 4,2 juta ton. Ini adalah rekor sejarah di Indonesia sejak merdeka,” ungkap Ahmad saat diwawancarai usai meninjau penyaluran beras Bulog di Kodam III Siliwangi pada Kamis (24/7/2025) petang.
Bahkan, ketersediaan beras Bulog akan terus meningkat hingga satu juta ton usai musim panen di bulan Agustus 2025. Sehingga ketersediaan beras bagi masyarakat dalam kondisi aman.
“Ke depan, stok diprediksi akan terus meningkat. Tidak pasti, tapi setelah panen bulan Agustus, kita perkirakan serapan Bulog akan bertambah sekitar 1 juta ton lagi, masyarakat dijamin punya beras,” kata dia.

Disinggung terkait penambahan lahan sawah guna meningkatkan produksi di Indonesia, Ahmad menuturkan bahwa saat ini pihaknya sedang menyiapkan beberapa lahan baru. Seperti lahan di Merauke yang mencapai satu juta hektar, di Sumatera Selatan satu juta hektar dan Kalimantan Tengah satu juta hektar.
“Betul, ada lahan-lahan baru yang sedang diproses. Jadi di pulau-pulau besar Indonesia, kita buat kantong-kantong logistik pangan seperti di Papua, Kalimantan, dan Sumatera,” tutur Ahmad.
Hal itu juga dilakukan untuk target Presiden Prabowo Subianto yang ingin membuat swasembada pangan di Indonesia serta menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
“Target Bapak Presiden adalah pertama kita harus swasembada pangan. Kemudian dalam dua tahun ke depan, kita harus bisa ekspor, dan pada tahun ketiga menjadi lumbung pangan dunia,” ucap dia.
Baca Juga: Stabilkan Harga Beras di Pasaran, Bulog dan Bapanas Salurkan Bantuan ke Masyarakat
Lebih lanjut, pihaknya juga mendukung keterlibatan TNI Polri dalam program ketahanan pangan. Dimana program tersebut juga masih bersinggungan dengan peran Bulog di masyarakat.
“Iya, sekarang ada koordinasi dengan TNI dan Polri, terutama batalyon teritorial yang mendukung program ketahanan pangan,” beber Ahmad.
Ia juga memastikan bahwa Bulog akan tetap menyerap seluruh hasil pertanian masyarakat. Terlebih, pembangunan infrastruktur dalam cetak lahan pertanian baru di Indonesia sudah mulai dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
“Bukan, itu urusan pertanian langsung. Tapi Bulog pasti akan menyerap seluruh hasil pertanian masyarakat, karena Bulog adalah milik negara dan pemerintah,” tutup dia.
Reporter: Niko


