Momentum Hari Anak Nasional, DPRD Jabar Dukung Optimalisasi Program GATI BKKBN

Bandung, Nawacita – Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada hari ini Rabu, 23 Juli 2025 menjadi momentum tersendiri bagi berbagai pihak untuk menunjukan komitmennya dalam mendukung setiap program dan gerakan pro anak.

Salah satunya ditunjukkan oleh Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Siti Muntamah atau Umi Oded yang mendukung optimalisasi program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) di Jawa Barat yang diluncurkan oleh oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) atau BKKBN.

Dukungan tersebut diberikan guna menghadirkan peran ayah dalam kehidupan sehari-hari anak. Sehingga bisa meminimalisir dan mengantisipasi adanya fenomena fatherless di Jawa Barat. Terlebih, menurut data United Nations Children’s Fund (UNICEF) menunjukkan, sekitar 20,9 persen anak di Indonesia tidak memiliki figur ayah yang hadir. Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan hanya 37,17 persen anak usia 0–5 tahun yang diasuh oleh kedua orang tua secara bersamaan.

Menurut Umi Oded, kehadiran ayah dalam keseharian anak memiliki peran penting dalam pembangunan karakter, pendidikan, hingga penentu tumbuh kembang anak. Selain itu, kehadiran ayah juga bisa memberikan pemenuhan cinta dan karakter maskulinitas dalam diri anak seperti rasa keberanian, disiplin dan rasa tanggung jawab sebagai dasar karakter yang harus diajarkan kepada anak sejak dini.

Baca Juga: Pemerintah Boleh Rapat Kembali di Hotel, DPRD Jabar Nilai Jadi Angin Segar Industri Perhotelan

“Peran dari ayah tidak tergantikan, cinta ayah tidak tergantikan, kasih sayang ayah tidak tergantikan, kenapa? Karena ayah ini merupakan sosok penting dalam pembentukan karakter anak, dia itu contoh teladan untuk anak anaknya seperti disiplin, keberanian, kasih sayang, tanggung jawab, semua itu bermula dari sosok ayah. Jadi tugas ayah itu tidak hanya bekerja dan mencari nafkah lalu semua urusan tentang anak dilimpahkan kepada ibunya, tidak begitu,” ungkap Umi Oded saat dihubungi Rabu (23/7/2025).

Salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan oleh ayah seperti mengantar anak ke sekolah setiap pagi dimana hal tersebut biasa dilakukan oleh seorang ibu. Hal itu juga selaras dengan implementasi GATI dari Mendukbangga agar para ayah bisa mengantar anaknya ke sekolah setiap pagi. Aturan tersebut sudah tertuang dan Surat Edaran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nomor 7 Tahun 2025.

Disamping itu, dengan adanya program tersebut bisa membuat para ayah lebih mengetahui tentang perkembangan pendidikan anak-anaknya. Baik perkembangan dari sisi akademik, kognitif dan kebiasaan sehari-hari anak di sekolah.

Baca Juga: Pemprov Jabar Tanggapi Aksi Demo Serikat Pekerja Pariwisata Soal Larangan Study Tour

“Dalam pendidikannya pun ayah harus tetap terlibat, supaya apa ayah mengetahui perkembangannya, jangan sampai anak tidak tahu perkembangan anaknya, saat ini banyak yang terjadi ketika anak tumbuh dewasa ada ungkapan bingung mau ngomong apa?, berarti hilang pengawasannya, ketika hilang ini yang bahaya, anak mencari sosok figur lain, akhirnya mencari pelampiasan di luar, terpengaruh dengan sosok yang tidak baik, muncullah kenakalan kenakalan remaja,” kata dia.

Lebih lanjut, ia juga meminta agar para  ayah bisa meluangkan waktunya untuk berbincang dengan anak, baik setelah subuh ataupun makan malam. Hal itu sebagai langkah pembentukan momen kebersamaan antara ayah dan anak secara lebih intens. Dimana momen setelah ibadah serta makan malam dinilai sebagai momen romantic bagi keharmonisan keluarga.

“Setidaknya dalam sehari ayah bisa menyempatkan sedikitnya waktu untuk berbincang bersama anak, mau itu ketika subuh setelah shalat subuh berjamaah, atau mungkin malam ketika makan malam bersama. Ayah itu hadir di ibadah anak anaknya, ayah itu hadir di pembentukan karakter anak anaknya, ayah itu hadir untuk sebuah cinta yang di berikan anak anaknya,” tuturnya.

Reporter: Niko