Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMDahsart++: Pameran Kilat 16 Pelukis Lintas Kota Semarakkan Balai Pemuda Surabaya

Dahsart++: Pameran Kilat 16 Pelukis Lintas Kota Semarakkan Balai Pemuda Surabaya

Dahsart++: Pameran Kilat 16 Pelukis Lintas Kota Semarakkan Balai Pemuda Surabaya

Surabaya, Nawacita | Galeri Merah Putih di Balai Pemuda Surabaya kembali semarak dengan gelaran seni rupa bertajuk “Dahsart++”, sebuah pameran lukisan yang tidak hanya menggugah dari sisi visual, tetapi juga sarat makna dan semangat kolektif.

Ketua Komunitas Gerakan Perubahan Antar Kota (GepRak), Must Arsya mengungkapkan pameran ini diikuti oleh 16 pelukis lintas daerah, mulai dari Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Lamongan, dan sekitarnya. Yang menarik, seluruh persiapan pameran ini hanya berlangsung kurang dari satu hari.

“Ini pameran paling cepat yang pernah kami buat,” ujar Muit yang sekaligus menjadi koordinator pameran.

- Advertisement -

Pameran ini hadir menggantikan agenda pameran sebelumnya yang batal tanpa pemberitahuan. Tak ingin Galeri Merah Putih dibiarkan kosong, panitia segera berinisiatif mengisi kekosongan dengan menghadirkan karya-karya terbaik dari komunitas GepRak.

Suasana Pameran Dahsart++. (Sumber foto: Reporter Alus)

“Balai Pemuda ini jantung kreativitas kota. Harus selalu hidup, harus terus bergerak,” tegas Muit.

Muit menjelaskan dengan persiapan yang singkat, menjadikan pameran Dahsart++ ini memberikan kebebasan penuh bagi para peserta. Baik dari segi tema lukisan maupun media yang digunakan, para pelukis bebas mengekspresikan diri sesuai gaya dan naluri artistik masing-masing.

“Ada yang menggunakan cat akrilik, cat minyak, bahkan ada pula yang bereksperimen dengan media tak biasa seperti ampas kopi dan pastel. Di sini tidak ada batasan genre atau gaya. Bebas mau realis, surealis, abstrak, atau eksperimental. Bahkan jumlah lukisan juga fleksibel, asal berkualitas,” ujarnya.

Pameran “Dashart++” tidak hanya menjadi ajang pamer karya, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap ruang publik sebagai wadah ekspresi. Balai Pemuda tak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga laboratorium ide dan rumah bagi seniman lintas generasi.

“Setidaknya orang yang datang ke sini bisa pulang membawa pengalaman. Ada yang bisa dilihat, dinikmati, direnungkan,” tutup Muit.

Reporter: Alus

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru