Komisi D DPRD Surabaya Soroti Krisis Guru SD, Desak Pemkot Ambil Langkah Nyata
Surabaya, Nawacita – Komisi D DPRD Surabaya mengkritik keras lambannya respons Pemkot dalam mengatasi kekurangan guru SD yang makin kritis. Setiap tahun sekitar 300 guru pensiun, namun rekrutmen tenaga pengganti berjalan lambat dan minim perencanaan strategis.
Anggota Komisi D, Imam Syafi’i, menegaskan bahwa beban kerja guru aktif kini melonjak, berdampak pada kualitas belajar siswa. Ia menyebut Pemkot gagal memetakan kebutuhan tenaga pendidik secara proyektif, dan terlalu bergantung pada guru relawan yang sifatnya hanya solusi sementara.
“Kondisinya sudah darurat, tapi Pemkot belum juga punya sistem yang konkret. Jangan tunggu krisis total baru bertindak,” kata Imam, Kamis (17/7/2025).
Ia menambahkan, banyak SD negeri kini hanya memiliki satu guru untuk dua rombongan belajar, yang dinilai sangat tidak ideal. Imam mendesak Pemkot menyusun formasi guru resmi dengan anggaran yang berkelanjutan, serta memprioritaskan rekrutmen dalam APBD.
DPRD melalui Komisi D berkomitmen mengawal penguatan anggaran pendidikan. Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan untuk membahas langkah konkret mengatasi krisis guru SD.
“Pendidikan adalah fondasi masa depan kota. Kita tidak bisa terus abaikan kebutuhan mendasar ini,” tegas Imam.


