Bandung, Nawacita – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) RI berencana memberangkatkan dua ribu tim ekspedisi ke 154 kawasan transmigrasi dalam program Transmigrasi Patriot yang bakal dimulai pada bulan Agustus 2025 mendatang.
Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyebut, dua ribu tim yang tergabung dalam program Transmigrasi Patriot itu bertugas untuk menganalisis potensi wilayah yang ada di 154 kawasan transmigrasi di Indonesia.
“Kemudian dilihat potensinya apa. Dan produk akhirnya adalah produk bagaimana caranya meraih investasi masuk ke kawasan transmigrasi. Kita ingin menarik sebanyak-banyaknya para investor,” tegas Iftitah Sulaiman usai sidang terbuka dari penelitiannya untuk gelar doktor di Universitas Padjajaran Bandung, Jumat (11/7/2025).
Menurut dia, itu bertujuan untuk menarik investor dan berinvestasi di kawasan transmigrasi. Selain itu, program ini juga menjadi wujud dari upaya Kementrans untuk mandiri secara keuangan dan tidak mengandalkan APBN sebagai sumber keuangan kementerian.
“Karena kami dari kementrian transmigrasi tidak ingin hanya berpangku tangan dan meminta dana dari APBN,” jelas Iftitah.
Nantinya, para tim ekspedisi tersebut akan ditempatkan di beberapa wilayah transmigrasi di Indonesia seperti Batam, Rempang, Mamuju hingga Merauke.
“Mereka tidak di kawasan yang terpencil sebetulnya, ya kan di kawasan transmigrasi yang akan kami sekolahkan itu ada di Batam, Rempang kemudian di Mamuju di ibu kota Sulawesi Barat dan di Merauke di ibu kota Papua Selatan,” katanya.
Terkait anggaran untuk program Transmigrasi Patriot ini, Iftitah menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendapat alokasi anggaran dari APBN sebanyak Rp1,8 triliun untuk pengembangan sumber daya manusia di tahun ini. Termasuk untuk program Transmigrasi Patriot yang akan berjalan pada Agustus 2025 mendatang.
“Jadi kami dari program transmigrasi kemarin di DPR sudah disahkan, kita diberikan anggaran, totalnya jadi untuk tahun ini saja sekitar Rp1,8 triliun, karena akan digunakan untuk membahas salah satu yaitu tentang membangun sumber daya manusia,” beber Iftitah.
Rencananya, program ini juga akan direncanakan untuk bulan depan, namun dengan jumlah tim ekspedisi yang dikurangi menjadi 1.500 tim.
“Pak Menko sendiri sangat mensupport terkait dengan hal ini yang tahun depan nanti akan kita wujudkan dengan mengirimkan sekitar 1.500 tim. Yang kemarin awalnya 2 ribu, tapi kita nasionalisasi menjadi 1.500 karena yang tadinya ada S1 sekarang fokus ke S2 dan S3,” tandas dia.
Reporter : Niko