Tuesday, December 23, 2025
HomeSTARTUPTechnologySederet Komitmen YPAB dalam Berdayakan Disabilitas Netra di Era Digital

Sederet Komitmen YPAB dalam Berdayakan Disabilitas Netra di Era Digital

Surabaya, Nawacita – Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan penyandang disabilitas netra agar mampu mandiri secara sosial dan ekonomi.

Dengan adanya Focus Group Discussion (FGD) Prakerja YPAB dengan Tema “Optimalisasi Penerimaan Disabilitas Netra di Dunia Kerja” mendorong para lulusan untuk siap masuk ke dunia kerja dengan bekal dua hal utama: social competence (kemampuan bersosialisasi) dan technical competence (kemampuan teknis).

Pembina Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB), Dr Soedjono, menyampaikan sejak awal, tujuan utama YPAB adalah menjadikan tunanetra sebagai individu yang dapat berintegrasi dengan masyarakat, memiliki pekerjaan yang layak, serta penghasilan tetap.

- Advertisement -

Menurutnya, stigma bahwa penyandang disabilitas netra harus selalu bergantung kepada orang lain adalah pemikiran yang keliru. Faktanya, mayoritas dari mereka bisa menjalani kehidupan secara mandiri selama memiliki kemampuan sosial dan teknis yang mumpuni.

“Dengan adanya FGD ini diharapkan adanya kesinambungan, meyakinkan tunanetra untuk dapat mandiri mencari pekerjaan. Dan peran pemerintah yang langsung tepat sasaran kepada disabilitas,” ujar Soedjono, Rabu (9/7/2025).

Baca Juga: Wisudawati Disabilitas Asal Medan Ini Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan Raih Mimpi

Selain itu, Soedjono memandang kemajuan teknologi, menjadi peluang baru terbuka bagi penyandang disabilitas netra. Misalnya, pekerjaan di bidang digital marketing, data analysis, administrasi, dan jurnalistik kini semakin bisa dijangkau berkat kecanggihan perangkat lunak dan smartphone.

“Kalau mereka menguasai teknologi seperti komputer, aplikasi pembaca layar, hingga strategi digital banyak peluang terbuka. Tapi harus disertai dengan kepercayaan diri bahwa mereka bisa,” tegasnya.

Lebih jauh, YPAB berharap agar program peningkatan kompetensi bagi disabilitas netra tak hanya menjadi tanggung jawab yayasan, tetapi juga melibatkan peran aktif pemerintah dan sektor swasta.

“Kami butuh dukungan lebih luas, baik dari sisi pelatihan, akses kerja, hingga pembentukan sistem informasi yang bisa mempertemukan perusahaan dengan pencari kerja dari kalangan disabilitas,” jelas Soedjono.

Reporter : Alus Tri

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru