Jakarta, Nawacita – Tina Astari, istri dari Menteri UMKM Maman Abdurrahman, namanya mencuat setelah ia diduga meminta pengawalan untuk berkeliling ke 7 negara di Eropa.
Tina pun akhirnya banyak disorot banyak publik, tak terkecuali netizen.
Atas kehebohan kabar miring tersebut, Menteri UMKM Maman Abdurrahman berinisiatif mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (4/7/2025).
“Saya hadir di KPK untuk bertemu dengan mas dan mbak semua serta teman-teman media, dalam rangka ijtihad saya untuk menjaga kehormatan dan nama baik keluarga saya,” ujar Maman kepada wartawan, usai bertemu Deputi Informasi dan Data KPK Eko Marjono, di Gedung Anti Rasuah.
“Kehadiran saya di sini sebagai sebuah bentuk pembelaan kehormatan kepada istri saya yang sudah direndahkan dan dilecehkan, bahkan difitnah,” tambahnya.
Maman mengaku istrinya pergi mendampingi anak tidak menggunakan fasilitas dari negara. Politikus Golkar itu menyebut seluruh biaya selama proses perjalanan ke luar negeri dibayarkan melakukan rekening pribadi istri.
“Dan saya sampaikan, satu rupiah pun tidak ada uang dari uang negara, satu rupiah pun tidak ada uang dari pihak lainnya. Saya tunjukkan dan saya sampaikan dokumen-dokumen pembayaran tiket langsung dari rekening pribadi istri saya,” terang Maman.
Maman juga memposting kedatangannya ke gedung KPK itu melalui akun Instagram @maman.abdurrahman.st.
“Alhamdulilah atas inisiatif sendiri, bisa berkesempatan diterima oleh Deputi Informasi dan Data KPK, untuk berkonsultasi dan menyerahkan beberapa data dan dokumen transfer pembayaran tiket pesawat, pembayaran hotel, sewa mobil dan pembayaran-pembayaran lainnya dari rekening pribadi dan keluarga yang sudah kami bayarkan dari bulan Mei untuk mendampingi anak saya yang masih kelas 1 SMP untuk ikut perlombaan Eurofolk International Competition,” tulis Maman.
Maman juga mengaku tidak tahu terkait dokumen yang beredar tersebut.
Baca Juga: Menteri UMKM: Judi Online Jadi Dalang Penurunan Daya Beli
“Terkait dokumen yang beredar, saya tidak tahu keabsahan dan dari mana asalnya, karena saya tidak pernah memerintahkan bahkan mendisposisikan apapun terkait permohonan pendampingan,” tegasnya.
“Hal ini semua terbukti karena dari awal sampai sekarang pun, segala hal aktivitas di sana semuanya dilakukan sendiri tanpa ada supervisi dari pihak manapun. Semua hal ini saya lakukan sebagai bentuk tanggung jawab saya kepada publik untuk transparan dan memyudahi spekulasi yang ada. InsyaAllah kami sekeluarga sangat paham mana yang hak dan yang bukan hak kami,” tandas Maman
Diketahui, kehebohan berawal saat akun X @MurtadhaOne1 mengunggah sebuah surat resmi dari Kementerian UMKM terkait permintaan fasilitas untuk agenda luar negeri dalam rangka ‘Misi Budaya’.
Postingan itu sontak membuat nitizen bereaksi. Mereka rata-rata menyindir, yang sedang diefisiensi yang disia-siakan untuk kegiatan istri menteri ini. Harus dipertanyakan pula kewenangan istri dan Kementerian UMKM keliling Eropa.
Nama Agustina Hastarini disebut akan melakukan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk mengikuti kegiatan misi budaya dengan permohonan dukungan dari perwakilan diplomatik RI.
Pihak Kementerian UMKM pun kemudian disebut-sebut memohon dukungan dari kedutaan besar RI di negara-negara yang akan dikunjungi mantan artis tersebut.
Hal tersebut lantas menjadi sorotan karena status Tina Astari yang bukan pejabat atau pegawai di lingkungan Kementerian UMKM.
Tina Astari istri dari Menteri UMKM itu dikabarkan akan keliling ke sejumlah negara. Dalam daftar disebutkan bahwa Agustina akan mendatangi Istanbul, Pomorie, Sofia, Amsterdam, Brussels, Paris, Lucerne, dan Milan pada 30 Juni hingga 14 Juli 2025.
Berikut Gaji Menteri UMKM
Dihimpun dari berbagai sumber, Maman Abdurrahman menjabat sebagai Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam Kabinet Merah Putih 2024 kepemimpinan Prabowo Subianto.
Sebelumnya, pria asal Pontianak ini sempat menjabat sebagai anggota DPR RI, yaitu pada 2018-2024.
Sebagai seorang menteri, Maman Abdurrahman menerima gaji dan tunjangan sebesar Rp18.650.000 per bulan dengan rincian gaji pokok Rp5.040.000 per bulan (PP Nomor 60 Tahun 2000) dan tunjangan jabatan Rp13.608.000 setiap bulan (Pasal 1 ayat (2) huruf 2).
Selain itu, Maman Abdurrahman juga akan menerima fasilitas lain seperti kendaraan dinas, rumah jabatan, dan pelayanan kesehatan.
Reporter : Riko Abdiono
