Kirab Bangga Kencana 2025 Meriahkan Harganas ke-32, Teguhkan Komitmen Menuju Indonesia Emas 2045
JAKARTA, Nawacita – Suasana meriah dan penuh semangat mewarnai puncak acara Kirab Bangga Kencana 2025 yang digelar oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32.
Kegiatan ini menjadi simbol kampanye nasional program Bangga Kencana, penanggulangan stunting, serta peluncuran lima program quick wins Kemendukbangga/BKKBN.
Kirab yang telah dimulai sejak 23 Juni di seluruh provinsi Indonesia itu akhirnya mencapai puncaknya di Jakarta pada Kamis (26/6). Rombongan peserta kirab, yang terdiri dari Petugas/PLKB, kader IMP, remaja GenRe, anggota Saka Kencana, hingga mitra kerja lainnya, melakukan konvoi kendaraan dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta menuju Kantor Pusat Kemendukbangga/BKKBN.
Baca Juga: Lima Pataka Bangga Kencana Dikibarkan, Tandai Komitmen Baru Kemendukbangga
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., yang turut menyambut kedatangan peserta, menyampaikan bahwa Kirab Bangga Kencana adalah bagian penting dari kampanye nasional untuk menyukseskan lima quick wins, yakni:
- Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)
- Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak)
- GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia)
- Sidaya (Lansia Berdaya)
- SuperApps tentang keluarga
Kelima pataka program tersebut telah diarak dari lima wilayah besar Indonesia: Sumatera, Kalimantan, Sulawesi-Papua, Nusa Tenggara-Bali, dan Jawa, sebagai simbol sinergi nasional dalam pembangunan keluarga dan penanganan isu kependudukan.

“Kita perlu fokus pada 1000 hari pertama kehidupan untuk menurunkan prevalensi stunting. Saat ini prevalensi stunting kita sudah turun menjadi 19,8% dari sebelumnya 21,5%. Ini kemajuan, tapi masih harus terus kita perkuat,” tegas Menteri Wihaji.
Selain kampanye, kegiatan ini juga mencatat capaian konkret: 1.551 kegiatan Genting (MBG), dua bedah rumah, 1.234 pelayanan KB, 30 program GATI, 51 program Tamasya, dan 32 program Sidaya telah dilaksanakan di berbagai wilayah.
Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menegaskan bahwa kekuatan bangsa terletak pada kualitas keluarga. Oleh karena itu, keluarga harus menjadi fondasi utama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Saya meyakini, negara kita akan baik-baik saja kalau keluarga kita baik. Maka, keluarga adalah kekuatan utama dalam bernegara,” ujar Wihaji.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas keputusan Presiden RI Prabowo Subianto yang telah menaikkan status BKKBN menjadi kementerian, menandai keseriusan pemerintah dalam menangani isu keluarga secara strategis dan terintegrasi.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan pataka dari masing-masing wilayah kepada Menteri, diiringi lagu Indonesia Raya dan Mars KB.
Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tarian Wonderful Indonesia, pemutaran video dokumenter kirab, penyerahan bantuan kepada keluarga berisiko stunting, hingga pembagian doorprize dan hiburan rakyat.
Kirab Bangga Kencana 2025 tak hanya menjadi simbol semangat kerja sama, tetapi juga momentum untuk memperkuat kolaborasi antarpelaksana dan mitra program Bangga Kencana di seluruh Indonesia.
“Mari kita ciptakan tambang kemanusiaan dengan cara-cara baru. Bukan cara lama, tapi pendekatan strategis untuk mewujudkan generasi emas,” pungkas Menteri Wihaji.
(Deni)


