Nawacita – Malam 1 Suro menjadi waktu yang dinanti-nanti masyarakat Jawa.
Bagi masyarakat Jawa, malam 1 Suro identitik dengan hal-hal sakral, ritual, malam keramat hingga budaya kejawen.
Lalu, kapan malam 1 Suro Tahun 2025?
Malam 1 Suro Tahun 2025 ini jatuh pada Kamis Wage, 26 Juni. Sedangkan 1 Suro jatuh pada Jumat Kliwon, atau 27 Juni.
Jadi malam 1 Suro tahun ini bertepatan dengan malam Jumat Kliwon.
Di sisi lain, malam 1 Suro kali ini, juga bertepatan dengan 1 Muharram 1447 Hijriyah.
Bila mengacu pada kalender Hijriah Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Muharram 1447 Hijriyah akan berlangsung mulai Kamis, 26 Juni petang hingga Jumat, 27 Juni 2025 sore.
Pantangan Keramat Malam 1 Suro
Bagi masyarakat Jawa, malam 1 Suro merupakan waktu yang keramat. Mereka memegang teguh sejumlah pantangan.
Baca Juga: Tradisi dan Ritual: 6 Upacara Sakral Masyarakat Jawa di Bulan Suro
Tidak dapat dipungkiri, tradisi dan kepercayaan di malam 1 Suro masih dipatuhi sebagian besar masyarakat Jawa.
Berikut tiga pantangan keramat malam 1 Suro:
1. Jangan keluar rumah
Salah satu pantangan yang terkenal adalah larangan keluar rumah saat malam 1 Suro. Konon, bila seseorang berani melanggar pantangan itu, maka akan mendapatkan kesialan bagi diri sendiri dan keluarga.
Ada latar belakang sejarah yang kuat terkait pantangan itu. Di mana malam 1 Suro identik dengan peringatan Tahun Baru Hijriah, yang sering dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa bersejarah penting dalam Islam.
Karena itu, masyarakat percaya bahwa malam 1 Suro adalah waktu yang tepat untuk merenung, beribadah, dan menghindari hal-hal negatif.
2. Jangan memotong kuku atau rambut
Pantangan berikutnya adalah memotong kuku atau rambut pada malam 1 Suro. Masyarakat meyakini bahwa melakukan hal tersebut akan membawa kesialan dan kesengsaraan hidup.
Meski terdengar aneh, pantangan ini sebenarnya mencerminkan nilai-nilai kesederhanaan dan kontemplasi yang dijunjung tinggi dalam agama dan budaya masyarakat Indonesia.
3. Jangan menikah
Pantangan paling keramat di malam 1 Suro adalah melangsungkan pernikahan. Sebab bulan Suro yang juga dianggap sakral, sehingga pernikahan tidak boleh dilakukan berbarengan dengan ritual lainnya.
Mitosnya, kesialan akan datang jika seseorang tetap melangsungkan pernikahan di bulan Suro. Hal tersebut umumnya dipercaya oleh orangtua Jawa.
Soal tiga pantangan keramat di malam 1 Suro itu, menjaga tradisi dan kepercayaan adalah sesuatu yang baik.
Namun masyarakat juga perlu membuka diri untuk menggali pengetahuan baru dan mengadaptasinya dengan bijak.
Malam 1 Suro memang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Tradisi, mitos, dan pantangan yang terkait di dalamnya menjadi bagian dari identitas budaya nusantara.*


