Operasional Tiap Tahun Capai Rp60 Miliar
Bandung, Nawacita – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku keberatan dengan beban operasional BIJB Kertajati yang habiskan dana Rp60 miliar setiap tahun.
Selain itu, ini karena BIJB Kertajati terus merugi dan tidak pernah memberikan keuntungan kepada Pemprov Jabar.
“Pemprov Jabar punya kewajiban hampir Rp60 miliar dalam setiap tahun untuk biayanya operasional Kertajati,” kata Dedi dalam keterangan resminya, Kamis (12/6/2025).
Atas itu, ia menegaskan cukup berat dengan anggaran sebanyak itu untuk operasional BIJB Kertajati.
“Ya berat,” tegasnya.
Baca Juga: DPR Berharap Bandara Internasional Kertajati Dapat Segera Layani Pemudik
Pernyataan Dedi ini ternyata malah menjadi angin segar bagi Walikota Bandung, Muhammad Farhan. Sebab, hal itu bisa menjadi peluang dirinya untuk terus menggaungkan narasi agar Bandara Husein Sastranegara segera dikomersilkan.
“Jadi yang perlu dilakukan sekarang adalah buka segera Husein. Karena dengan segera membuka Husein, maka sektor pariwisata Kota Bandung akan bergerak,” ungkap Farhan.
Menurut dia, meruginya BIJB Kertajati menjadi bukti bahwa market terbesar dunia penerbangan di Jawa Barat berada di Kota Bandung.
“Dengan ditutupnya Hussein dan dipaksa semua orang pindah ke Kertajati untuk terbang, terbukti bahwa market terbesar untuk penerbangan itu ada di Kota Bandung. Jadi nggak masuk akal kalau bandara Kota Bandung itu ditutup,” jelas Farhan.
Ia pun menyinggung anggaran Rp60 miliar yang disebutkan Dedi Mulyadi. Farhan mengaku bahwa nominal tersebut bukan nominal sebenarnya. Bahkan ia pernah mendengar bahwa nominalnya lebih dari Rp60 miliar.
“Saya dengar malah sebetulnya lebih dari Rp60 miliar setahun. Jadi saya rasa memang saya sangat menghargai Pak Gubernur yang pada akhirnya kelihatan sekali ya dari setiap bulan Februari saya diskusi intensif dengan beliau ada intensif sebetulnya untuk untuk mengoptimalkan Kertajati,” pungkasnya.
Reporter : Niko


