Peternak Muda Sukses di Bandung Bagikan Tips Rawat Sapi agar Berkualitas Tinggi
Bandung, Nawacita – Sapi merupakan salah satu hewan yang banyak diternakkan oleh peternak. Harga jual yang tinggi membuat para peternak tertarik untuk beternak sapi. Namun merawat sapi bukanlah hal yang mudah, perlu kesabaran dan ketekunan bahkan teknik tertentu agar sapi tersebut bisa tumbuh sehat. Apalagi jika sapi tersebut merupakan sapi kelas premium atau sapi besar yang biasa dipakai untuk hewan kurban.
Vandri Dwitama (33) seorang peternak muda dan sukses asal Kota Bandung mengatakan, dalam beternak sapi tidak semua sapi bisa menjadi sapi besar. Butuh perawatan ekstra jika memang ingin menjadikan sapi menjadi sapi besar dan memiliki daya jual yang tinggi.
“Tidak semua sapi itu bisa bisa besar. Bisa sampai 1 ton up itu tidak semua sapi lah. Rata-rata mungkin bisa sampai dengan 800-900 itu bisa tapi dengan 1 ton up itu harus dengan perawatan yang ekstra ya kang,” ungkap dia saat ditemui di peternakannya DSP Farm Kota Bandung, Selasa (3/6/2025).
Vandri menjelaskan, untuk merawat sapi besar dibutuhkan pakan-pakan khusus yang berkualitas dan asupan vitamin yang cukup.
Khususnya sapi ini kita bukan hanya diberikan pakan lagi kang kita diberikan vitamin sudah pasti terus obat cacing yang rutin sudah pasti terus kita ada jalan-jalan jadi sapinya dibawa jalan. Pakan harus memenuhi kebutuhan sapi seperti nutrisi, protein, karbohidrat dan vitamin bagi sapi.
Untuk pakan sendiri bisa dengan menggunakan konsentrat yang dicampur dengan dedak serta ampas singkong sebagai asupan nutrisi dan protein bagi sapi. Sementara untuk kebutuhan karbohidratnya bisa menggunakan daun jagung.

“Biar sapinya gede-gede pakannya yang jelas harus tertutupi kebutuhan proteinnya, nutrisinya, karbohidratnya dan seratnya. Kita pakai konsentrat, konsentrat ini dengan kandungan protein yang di atas 14%, 14% kandungan proteinnya dan dicampur lagi kebutuhan-kebutuhan yang lain untuk karbohidratnya,” jelas Vandri.
“Kebutuhan untuk nutrisinya misalkan kakinya sudah kurang baik kita tambahin lagi nih kandungan misalkan dari kalsiumnya, untuk kalsiumnya kita tambahin lagi untuk kalsiumnya bisa dari tepung jagung,” tambah dia.
Lebih lanjut, Vandri menerangkan, merawat sapi besar bukan hanya secara teknis namun harus juga memakai hati dan perasaan agar psikologis sapi bisa terjaga. Sebab, psikologis sapi yang sehat akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik serta kualitas dagingnya.
“Kuncinya ya kita memiliki rasa kita kayak kita punya anak mengurusnya dengan rasa dan alhamdulillah kalau kita mengurusnya dengan rasa bukan hanya diberikan pakan-pakan yang terbaik kita dengan rasa alhamdulillah sapinya pun berkembangnya senang. Karena emang berpengaruh juga ya mood sapinya, tentang birahinya itu berpengaruh dalam perkembangan sapinya,” terang Vandri.
Hal itu juga dilakukan agar sapi tidak mudah stress sehingga bisa menghasilkan kualitas daging yang bagus. Dalam menjaga psikologis sapi, sapi bisa diajak keluar dari kandang agar memiliki ruang bebas serta menikmati alam sekitar. Baik itu dibawa keluar kandang di ruang terbuka atau dibawa berjalan-jalan. Selain menjaga psikologis sapi, hal tersebut juga bertujuan agar kaki sapi tetap kuat untuk menopang bobot tubuhnya.
“Dibawa jalan. Kenapa dibawa jalan? Karena kuncinya sapi besar ada di kaki, bila kakinya sudah tidak kuat untuk menopang bobot tubuhnya, banyak keram itu pertumbuhan sapinya tidak akan besar,” tutur Vandri.
Baca Juga: Beternak di Usia Muda, Peternak Milenial Bandung Raup Miliaran Rupiah dari Jualan Hewan Kurban
“Makanya kita bawa jalan jalan-jalan di daerah sini lah di sekitar sini gitu baik itu ke jalan, keluar dari jalan raya ataupun kita main di sini. Untuk ngebuang birahinya kita pakai metodenya bermain dengan tanahnya kembali lagi sapinya kembali ke alam gitu,” tandas dia.
Namun, berbagai metode di atas juga harus menyesuaikan dengan jenis sapi yang dirawat. Sebab ada beberapa sapi yang memang tidak bisa menjadi sapi besar.
“Jadi kita lihat-lihat sapinya itu sendiri, jadi nggak bisa sapi ini, kalau sapi besar ya nggak bisa semua sama rata nggak bisa. Jadi kita lihat dulu kondisi sapinya seperti apa?,” pungkas dia.
Diketahui, Vandri sendiri merupakan salah satu peternak muda asal Kota Bandung yang sukses menghasilkan miliaran rupiah dari beternak. Vandri sendiri memiliki hewan ternak sebanyak 154 ekor. Diantaranya adalah 126 ekor sapi dan 128 ekor domba. Bahkan dirinya bisa meraup keuntungan hingga Rp 9,5 miliar rupiah setiap menjelang Hari Raya Idul Adha.
Bahkan, Vandri pernah menyabet berbagai penghargaan dan kejuaraan. Seperti Juara Dua Kelas Poel Tiga Pasang Kontes Sapi dan Juara Dua Kelas Ekstrem pada 2024. Kemudian ia juga pernah memenangkan enam juara sekaligus dalam Kontes Domba Nasional Piala Presiden tahun 2023.
Dirinya juga pernah menjadi Juara Dua Piala Pimpinan MPR RI pada Mei 2024 kemarin. Selain itu ia juga mendapat penghargaan dari Pemkot Bandung sebagai anak muda inspiratif yang masih mempertahankan urban farming di perkotaan.
Selain itu, pada tahun ini tiga ekor sapi miliknya juga dibeli secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto untuk kurban Idul Adha 2025 di beberapa titik di Jawa Barat. Ketiga ekor sapi itu berjenis simental dengan bobot 1,2 ton, 1,175 ton dan 1 ton.
Reporter: Niko


