Home DAERAH JABAR Beternak di Usia Muda, Peternak Milenial Bandung Raup Miliaran Rupiah dari Jualan Hewan Kurban

Beternak di Usia Muda, Peternak Milenial Bandung Raup Miliaran Rupiah dari Jualan Hewan Kurban

0
Beternak di Usia Muda, Peternak Milenial Bandung Raup Miliaran Rupiah dari Jualan Hewan Kurban
Vandri, peternak muda sukses di Kota Bandung dengan piala kejuaraan ternak dan penghargaan yang diraihnya. Foto: Nawacita/Niko

Beternak di Usia Muda, Peternak Milenial Bandung Raup Miliaran Rupiah dari Jualan Hewan Kurban

Bandung, Nawacita – Menjadi seorang peternak merupakan salah satu profesi yang banyak oleh kalangan masyarakat tahun 90 hingga tahun 2000 an awal. Pasalnya dengan menjadi seorang peternak orang tersebut dianggap memiliki aset harta yang cukup banyak.

Harga hewan ternak yang dulu cukup mahal membuat para peternak memiliki strata sosial tersendiri di tengah masyarakat. Apalagi jika hewan ternak yang dimiliki mencapai ratusan ekor.

Namun, seiring berkembangnya zaman profesi sebagai peternak mulai kurang diminati. Perubahan budaya dan kondisi sosial membuat profesi peternak semakin berkurang, khususnya di kalangan anak muda.

Hari ini, banyak anak muda yang memilih enggan untuk menjadi peternak. Keterampilan yang sulit untuk dipelajari dan tidak umum di kalangan masyarakat awam, membuat banyak anak muda tidak tertarik untuk masuk ke dunia peternakan.

Apalagi modal untuk menjadi peternak diklaim cukup mahal. Dari mulai belajar serta modal awal usaha. Hal itu dinilai kontra dengan kondisi sosial saat ini, dimana masyarakat dituntut untuk mempunyai stabilitas keuangan secara cepat. Sementara beternak merupakan salah satu aset investasi jangka panjang.

Baca Jugs: Kisah Inspiratif 2 Bocah SD di Surabaya Pecah Celengan untuk Beli Hewan Kurban

Meski demikian ditengah banyaknya keengganan anak muda untuk menjadi peternak, masih ada segelintir yang memiliki ketekunan dalam dunia peternakan. Bahkan sampai mempunyai hewan ternak ratusan ekor dan menghasilkan miliaran rupiah dari beternak.

Salah satunya seperti Vandri, seorang pemuda asal Kota Bandung berusia 33 tahun memutuskan untuk menjadi peternak sebagai jalan hidupnya. Bahkan ia sampai rela untuk keluar dari pekerjaannya untuk fokus menjadi peternak muda dengan harapan bisa maju dan berkembang.

Ia mengaku, dirinya mulai tertarik ke dunia peternakan sejak usia 18 tahun. Ia menjadi satu-satunya diantara anggota keluarga yang tertarik di dunia peternakan. Padahal seluruh keluarga besarnya berkutat di dunia perbankan.

Meski memiliki ketertarikan, namun dirinya juga sempat berkutat di dunia perbankan selama tujuh tahun. Sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dan fokus mengejar ketertarikannya untuk menjadi peternak.

Vandri Mai mengawali karirnya sebagai peternak bermodalkan 8 ekor domba dan tiga ekor sapi pada tahun 2010. Dengan modal 11 ekor hewan ternak itu, Vandri mulai membuka usaha hewan ternak untuk akikah dan kurban.

“Awalnya kita cuma hobi domba di tahun 2010 kang. 2010 hobi domba, kita awalnya cuma punya delapan ekor domba kang. Ya modal delapan ekor domba dan tiga ekor sapi awalnya,” ujar saat ditemui di peternakannya di Kawasan Cilengkrang Kabupaten Bandung, Selasa (3/6/2025).

“Berlanjutlah awalnya cuman kita menyediakan untuk temen-temen yang untuk akikah kebutuhan kurban karena ada permintaan akhirnya kita menyediakan dan terus berlanjut sampai hari ini,” imbuh dia.

Baca Juga: Mengintip Tiga Ekor Sapi Kurban Presiden Prabowo di Bandung

Bahkan ia ikut menjadi penjual hewan kurban dadakan di pinggir jalan setiap menjelang Hari Raya Idul Adha. Ia menjajakan hewan kurbannya seperti kambing dan sapi dengan harapan bisa mendapat pembeli yang cukup banyak dan bisa memutar modal untuk kembali beternak.

Sebagai peternak muda dan peternak pemula, tentu banyak tantangan yang dihadapi oleh Vandri dari mulai tantangan teknis bahkan tantangan sosial. Terlebih dirinya tinggal di kawasan perkotaan dimana profesi beternak tidak banyak dilirik dan diminati masyarakat.

“Dibilang susah, ya susah. Dibilang mudah, ya mudah. Kuncinya cuma ada kemauan dan mental yang kuat kang,” ungkap Vandri.

Vandri menceritakan bahwa ia sempat bingung kemana ia harus belajar untuk menjadi peternak, mengingat keluarga serta basic pendidikannya bukanlah peternakan. Namun ia tidak kehabisan cara. Ia nekat berkeliling Pulau Jawa untuk mengunjungi berbagai peternakan hebat dan belajar dari sana.

“Jadi kita, karena saya tidak punya basic pertenakan ya jang, kuliah tidak ada pertenakan, kita main kang ke berbagai petani dan pertenak, baik di Jawa Barat ataupun Jawa Tengah, sampai dengan Jawa Timur kita main, bagaimana caranya merawat, khususnya sapi ya, kalau di Jawa Tengah, Jawa Timur khususnya sapi, bagaimana caranya merawat sapi besar,” ucapnya.

Bahkan, Vandri juga pernah mendapat ledekan dari teman – temannya karena nekat menjadi peternak di kawasan perkotaan.

“Sampai pernah diledek sama temen-temen, wah kamu mah bau sapi bau domba.Tapi gak apa-apa itu cuma ledekan biasa kang. Jadiin motivasi aja dari kita bau sapi dan domba yang menghasilkan kita menjadi seorang pengusaha,” tambah dia sambil tersenyum.

Semua modal nekat dan rasa pahit yang dirasakannya selama meniti karir jadi peternak ternyata berbuah manis. Kini Vandri berhasil menjadi seorang peternak muda yang sukses di Kota Bandung. Jumlah hewan ternaknya kini sudah mencapai 154 ekor. Diantaranya adalah 126 ekor sapi dan 128 ekor domba. Bahkan dirinya bisa meraup keuntungan hingga miliaran rupiah setiap menjelang Hari Raya Idul Adha.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha 2025, Penjual Hewan Kurban Dadakan Mulai Bermunculan Di Kota Bandung

“Tahun 2022, kita yang besar sampai dengan Rp 9,5 miliar per tahun kang. Kalau untuk tahun ini perkiraan kita dapat omset di Rp 5 miliar,” ungkap dia.

Kesuksesannya itu juga tidak lepas dari ketekunannya dalam dunia peternakan. Bahkan dirinya sampai bisa menyabet berbagai penghargaan dan kejuaraan. Seperti Juara Dua Kelas Poel Tiga Pasang Kontes Sapi dan Juara Dua Kelas Ekstrem pada 2024. Kemudian ia juga pernah memenangkan enam juara sekaligus dalam Kontes Domba Nasional Piala Presiden tahun 2023.

Bahkan dirinya pernah menjadi Juara Dua Piala Pimpinan MPR RI pada Mei 2024 kemarin. Selain itu ia juga mendapat penghargaan dari Pemkot Bandung sebagai anak muda inspiratif yang masih mempertahankan urban farming di perkotaan.

“Boleh diadu lah. Kita pernah bertemu dengan wali kota ataupun dengan DPRD Kota Bandung. Walaupun Kota Bandung ini wilayahnya metropolitan ya kang ya, dengan anak mudanya yang bergaulnya ya lebih ke mall, tapi ada sebagian anak muda Kota Bandung yang masih mempertahankan dunia peternakannya. Walaupun secara kuantiti atau secara jumlah kita kalah dengan kota dan kabupaten lain di Jawa Barat. Tapi secara kualitas boleh diadukan,” katanya.

Terkahir, ia juga mengajak kepada seluruh anak muda di Jawa Barat khususnya Kota Bandung agar jangan takut untuk mulai menjadi peternak sebagai profesi. Sebab dengan berternak bukan hanya sekedar mengurus hewan, namun bisa juga menjadi salah satu alternatif usaha di tengah budaya kota yang minim lapangan pekerjaan.

“Dunia peternakan ini asik, dunia peternakan ini bisa menjadi ladang beramal dan ladang menjadi seorang miliarder atau menjadi orang yang berguna untuk banyak orang,” pungkas dia.

Reporter: Niko

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here