Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMKisah Pilu Security PT Tedmonnindo: dari Pemecatan hingga Ijazah Tertahan

Kisah Pilu Security PT Tedmonnindo: dari Pemecatan hingga Ijazah Tertahan

Kisah Pilu Security PT Tedmonnindo: dari Pemecatan hingga Ijazah Tertahan

Sidoarjo, Nawacita.co – Kisah pilu tengah dialami oleh puluhan tenaga keamanan (security) bernama Edwa di sebuah perusahaan di Jawa Timur yaitu PT Tedmonnindo Pratama. Tanpa pemberitahuan resmi, mereka diberhentikan secara sepihak sejak 12 April 2025.

Selain itu keluhan yang dialami, ijazah mereka yang dijadikan jaminan kerja masih ditahan oleh perusahaan, dan untuk mendapatkannya kembali, mereka diminta membayar biaya yang cukup besar.

“Saya sudah bekerja di sini sejak 2014, artinya sudah 11 tahun. Tapi tiba-tiba di-off-kan tanpa pemberitahuan, tanpa kompensasi, bahkan ijazah kami masih ditahan,” ujar Edwa, saat mendatangi tempat Ia bekerja dulu bersama rekan-rekannya yang senasib dengannya, Senin (2/6/2025).

- Advertisement -

Menurut Edwa, sejak awal proses rekrutmen, pihak perusahaan meminta ijazah asli para pelamar untuk dijadikan jaminan kerja. Kebijakan ini berlaku tidak hanya di satu cabang, tetapi juga di berbagai cabang lain perusahaan. Di lokasi tempat Edwa bekerja, sekitar 50 orang mengalami hal serupa.

Baca Juga: Thai Lion Air Resmikan Rute Penerbangan Bangkok-Surabaya

“Diminta membayar Rp6.500.000 jika ingin mendapatkan kembali ijazah mereka.” ungkap Edwa.

Biaya tersebut, menurut informasi yang beredar, adalah bentuk kompensasi atas barang perusahaan yang hilang—yang disebut-sebut berupa matras.

“Katanya, karena ada barang hilang, maka gaji kami dipotong Rp250 ribu sebanyak 26 kali cicilan. Kalau ditotal ya Rp6,5 juta per orang. Tapi tidak jelas siapa yang mengambil, dan bahkan tidak ada bukti CCTV karena katanya rusak,” terang Edwa.

Pola kerja di perusahaan tersebut diketahui berbasis kontrak tahunan, yang diperpanjang tiap tahun. Namun, para pekerja mengaku tidak pernah mendapatkan kejelasan soal status kerja mereka. Bahkan, saat menjelang Hari Raya, gaji mereka dipotong tanpa penjelasan jelas.

Meski merasa kecewa dan diperlakukan tidak adil, sebagian besar dari mereka mengaku ingin segera mencari pekerjaan baru. Namun langkah itu terhambat karena ijazah mereka masih ditahan.

Reporter: Alus

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru