Pendidikan Gratis ‘Gebyah Uyah’ Bisa Rugikan Kualitas
SURABAYA, Nawacita – Gebyah Uyah, Isu pendidikan dasar gratis kembali menjadi perbincangan publik. Dalam sebuah diskusi terbuka, Rektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih menekankan bahwa pendidikan dasar gratis adalah keniscayaan.
“Untuk pendidikan dasar yang umum, yang bersifat masal dan menyentuh kebutuhan umat, tentu gratis itu wajib. Itu adalah mandat konstitusi dan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pemerintah,” ujarnya.
Namun Ia menggaris bawahi bahwa perlu disikapi secara bijak dan selektif, tidak disamaratakan untuk semua jenis sekolah. Mengingat bahwa tidak semua sekolah dasar bisa dipukul rata dalam kebijakan gratis.
Nasih menyoroti tentang sekolah-sekolah unggulan dengan standar kualitas tinggi sebaiknya tetap diberi ruang untuk memungut biaya dari masyarakat.
Baca Juga: Mayoritas Maba UNAIR dari Jatim, Kampus Bahas KIP Kuliah dengan Pemprov
“Kalau semua gratis, sekolah-sekolah unggulan yang selama ini sudah berstandar internasional bisa kolaps. Pemerintah tidak akan mampu membiayai program-program luar biasa yang mereka jalankan,” tegas Nasih.
Menurutnya, kebijakan yang “digebyah uyah” atau disamaratakan akan merugikan ekosistem pendidikan. Ia menolak gagasan bahwa semua sekolah swasta, termasuk yang berkualitas tinggi, harus digratiskan.
“Bukan soal tak bisa, tapi kalau semua digratiskan, kualitas akan turun. Negara tak sanggup menanggung semuanya.”
Konsep ini juga berlaku untuk pendidikan tinggi. Ia menyoroti bahwa kuliah gratis sepenuhnya bukan solusi realistis, karena akan membebani negara dan membatasi ruang inovasi kampus.
(Al)
