Tuesday, December 23, 2025
HomeSTARTUPLifeStyleRitus Liyan: Pameran Seni di Pesisir Lumpur Gresik

Ritus Liyan: Pameran Seni di Pesisir Lumpur Gresik

Ritus Liyan: Pameran Seni di Pesisir Lumpur Gresik

Gresik, Nawacita.co – Tengah geliat industri dan pergeseran lanskap sosial-ekologis yang kian kompleks, seni hadir bukan sekadar medium ekspresi, melainkan juga ruang pembelajaran, pengingat, dan perlawanan yang halus.

Inilah yang menjadi semangat dari pameran “Ritus Liyan: Superposisi Pesisir”, sebuah presentasi hasil lokakarya riset dan penciptaan karya yang berlangsung selama satu bulan terakhir di Kampung Sindujoyo, Lumpur, Gresik.

Salah satu Mentor Pemeran Ritus Liyan: Superposisi Pesisir, Gata Mahardika menyampaikan, Program ini merupakan inisiatif kolaboratif dari AIIOC (Asia Intercultural Insight & Outreach Center) dan Biennale Jatim XI, dengan dukungan OHS (Ocean Hope Society).

- Advertisement -

“Selama prosesnya, para seniman melakukan eksplorasi langsung di masyarakat—mendengarkan cerita-cerita kecil yang nyaris terlupakan, mengamati gerak hidup sehari-hari, dan menyelami relasi manusia dengan ruang pesisir yang terus berubah karena tekanan ekonomi, budaya, dan ekologis.” paparnya.

Baca Juga: 39 Perupa Pamerkan Karya Monokrom di Surabaya

Pameran ini menghadirkan karya-karya dari 9 seniman yang telah menjalani proses riset mendalam bersama warga, yaitu:

Broto Seno, Choiruzzaman, Gardika Gigih, Gilangg Irfaul, Gladhys Elliona, Lutviana Septi, M. Rofiudin, Zukhriyan Zakariya, dan Zumna.

Setiap karya yang dipamerkan bukan sekadar hasil visual, tetapi juga jejak interaksi, percakapan, dan refleksi atas ruang hidup yang kerap luput dari perhatian publik—terutama kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan dampak urbanisasi dan perubahan lingkungan.

Jadwal dan Lokasi Pameran:

Pameran Terbuka untuk Umum

– 30 Mei – 1 Juni 2025

Jumat – Minggu

Kampung Sindujoyo, Lumpur, Gresik

Selametan Pameran

– Jumat, 30 Mei 2025 | Pukul 16.00 WIB

Bale Kambang – Kampung Sindujoyo

Pameran ini mengundang masyarakat luas untuk hadir, menyaksikan, dan merasakan langsung dinamika seni yang lahir dari proses keterlibatan yang intim dengan warga. Di tengah segala keterbatasan dan kerentanan kawasan pesisir, seni hadir sebagai “ritus liyan”—sebuah ruang alternatif untuk menyusun ulang cara kita melihat dan memahami kehidupan.

Reporter: Alus

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru