Peringatan Hari Pattimura, Simbol Semangat Warga Keturunan Maluku Dalam Membangun Jawa Timur
JAKARTA, Nawacita – Perayaan Hari Pattimura yang diinisiasi Komite Perekat Persaudaraan Maluku (KPPM) Surabaya berlangsung meriah di Gedung BK3S Jatim. Kegiatan tersebut dihadiri ribuan masyarakat keturunan Maluku maupun masyarakat umum yang turut hadir pada Perayaan Hari Pattimura yang ke-208.
“Di luar dugaan acara Perayaan Hari Pattimura yang ke-208, target kita yang awalnya tidak sampai seribu tapi ternyata bisa sampai seribu,” ucap Ketua Komite Perekat Persaudaraan Maluku, sekaligus ketua Panitia, Frans Huwae pada Nawacita.co, Senin (19/05/2025).
Perayaan Hari Pattimura sendiri mengusung tema “Menghidupkan Semangat Pattimura dalam Jiwa Generasi Muda Maluku” sekaligus menjadi momen mengenang jasa pahlawan Patimura maupun para pahlawan lainnya yang berasal dari Maluku.
“Jadi ketika Patimura itu meninggal, dia menyatakan bahwa Patimura tua boleh mati, tapi Patimura muda akan bangkit,” ujarnya.
“Kalau kita merayakan hari Patimura, berarti merayakan hari Patimura dengan teman-temannya,” tambahnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Kompetisi Memancing Dalam Rangkaian HJKS ke-732
Sejumlah tokoh penting, antara lain Wakil Gubernur Maluku H. Abdullah Vanath, S.Sos., Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku Utara Saifuddin Djuba, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku Yahya Kotta, turut hadir pada perayaan Hari Pattimura di Kota Surabaya.

Perayaan Hari Pattimura yang ke-208 diawali dengan pawai obor sebagai simbol semangat Pattimura yang masih terus membara di hati warga keturunan Maluku.
“Mulai dari lari obor yang bersamaan dengan kedatangan wakil gubernur Maluku, itu lari obor masuk ke dalam sebagai simbol semangat Pattimura bagi generasi muda,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Paul L Tahalele, salah satu tokoh Maluku di Kota Surabaya mengapresiasi jalannya perayaan Pattimura yang diselenggarakan, harapannya dengan adanya acara tersebut mampu membawa semangat persaudaraan bagi warga Jawa Timur keturunan Maluku.
“Ini adalah suatu kejadian dan sekaligus motivasi bagi warga Jawa Timur keturunan Maluku, oleh karena itu semangat Jawa Timur ini harus kita pupuk bersama dalam rangka ikatan persaudaraan, juga bhineka tunggal ika, sehingga kita bisa saling tolong-menolong dan kita harus mendukung pembangunan di Jawa Timur, seperti juga pembangunan kelak di Maluku,” jelasnya.
Peringatan Hari Pattimura ditutup dengan menyanyikan lagu Gandong sebagai simbol pemersatu warga Maluku yang hadir pada kegiatan tersebut.
Reporter : Rovallgio


