Thursday, December 25, 2025
HomeDAERAHRPU Jeruk Dioperasikan RPH, DPRD Minta Perbaikan Fasilitas dan Akses

RPU Jeruk Dioperasikan RPH, DPRD Minta Perbaikan Fasilitas dan Akses

RPU Jeruk Dioperasikan RPH, DPRD Minta Perbaikan Fasilitas dan Akses

Surabaya, Nawacita — Komisi B DPRD Kota Surabaya melakukan kunjungan kerja ke Rumah Potong Unggas (RPU) di kawasan Jeruk, Lakarsantri, Senin (21/4). Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan operasional fasilitas RPU yang baru diserahkan oleh Pemerintah Kota Surabaya kepada PD Rumah Potong Hewan (RPH).

Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Muhammad Faridz Afif, mengapresiasi langkah Pemerintah Kota dalam menyerahkan pengelolaan RPU kepada PD RPH. Menurutnya, ini adalah langkah strategis untuk menata ulang sistem pemotongan unggas di Surabaya.

“Alhamdulillah, kami mengapresiasi Pemkot yang telah menyerahkan fasilitas ini kepada RPH. Ini adalah sebuah terobosan baru untuk menyelesaikan tantangan pemotongan unggas di Surabaya,” ujarnya.

- Advertisement -

Meski demikian, Afif menyoroti masih adanya kekurangan pada fasilitas yang tersedia. Ia menyebutkan bahwa sekitar 40 persen peralatan di RPU perlu diganti, terutama dengan material berbahan stainless steel untuk menjaga higienitas.

Baca Juga: Komisi D Soroti Kekurangan SDM di Puskesmas Surabaya

“Kondisi alat masih belum optimal. Beberapa terlihat usang dan tidak layak pakai. Ini penting karena produk dari sini akan langsung dikonsumsi masyarakat,” tegasnya.

Afif juga menyoroti kondisi akses jalan menuju RPU yang dinilai belum memadai. Pihak RPH, kata dia, sudah mengajukan permohonan perbaikan jalan dan pemasangan sambungan PDAM kepada dinas terkait.

“Akses jalan dan sambungan PDAM masih belum siap. Kami mendorong agar Pemkot segera merespons agar tidak menghambat operasional RPU,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Komisi B juga menekankan pentingnya regulasi untuk mendukung sentralisasi pemotongan unggas. Menurut Afif, perlu ada Peraturan Wali Kota (Perwali) agar proses pemotongan unggas yang saat ini tersebar di pasar-pasar tradisional bisa dipusatkan di RPU Jeruk.

“Ini penting untuk menjaga standar kebersihan dan kesehatan produk unggas yang beredar di masyarakat,” tandasnya.

Baca Juga: Komisi D DPRD Surabaya Kritisi Anggaran RS Eka Chandrarini

Sementara itu, Direktur Utama PD RPH Surabaya, Fajar Isnugroho, menyampaikan bahwa secara bangunan, RPU sudah selesai dan telah mulai dioperasikan oleh RPH. Namun, beberapa kendala teknis masih harus diselesaikan, terutama terkait akses jalan dan suplai air bersih.

“Pekan lalu kami sudah cek kondisi RPU. Namun PDAM belum masuk dan jalan menuju lokasi belum layak. Jadi kami belum melaporkan secara resmi kepada Wali Kota,” ungkapnya.

Fajar menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengecekan terhadap conveyor dan memanggil teknisi untuk memastikan seluruh fasilitas, termasuk instalasi listrik dan air, berjalan baik sebelum beroperasi penuh.

RPU Jeruk diproyeksikan mampu menangani pemotongan hingga 5.000 ekor unggas per hari. Fajar berharap, ke depan, seluruh unggas yang masuk ke Surabaya bisa diproses di fasilitas ini sehingga distribusi ayam potong di pasar lebih terkontrol dan higienis.

“Harapan kami, semua ayam yang masuk ke Surabaya harus melewati Rumah Potong Hewan. Dengan begitu, ayam yang beredar di pasar sudah dalam kondisi layak konsumsi atau berbentuk karkas, bukan lagi hasil potongan di berbagai tempat seperti sekarang,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru