Wednesday, December 24, 2025
HomeDAERAHJATIMBanjir Ngawi di Hari Lebaran Menunggu Perhatian Pemprov Jatim

Banjir Ngawi di Hari Lebaran Menunggu Perhatian Pemprov Jatim

Ngawi, nawacita – Banjir di Kabupaten Ngawi merendam 6 desa di Kecamatan Kwadungan sejak sebelum lebaran 29/3/2025 kemarin. Banjir sempat merendam ketinggian 25 cm hingga 30 cm juga merendam jalanan utama jalur antarkecamatan Kwadungan ke Geneng.

Ratusan rumah warga yang terletak di Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur terendam banjir luapan air Sungai Bengawan Madiun yang debit airnya terus meningkat, Sabtu (29/3/2025).

Pantauan di lokasi, tinggi muka air yang menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Kwadungan dan sekitarnya memiliki ketinggian bervariasi mulai 30 sentimeter hingga 100 sentimeter.

- Advertisement -

Salah satu warga Waruk Tengah, Suparti, menyampaikan air banjir yang menggenangi rumahnya datang sejak pagi hari dan perlahan terus tinggi hingga sampai pada betis orang dewasa saat ini. Warga setempat menunggu perhatian dari Pemerintah Kabupaten Ngawi dan Pemprov Jatim agar banjir tak terulang lagi.

Banjir di rumah warga Ngawi. Foto : espos

Meskipun demikian, dia mengaku lebih memilih bertahan di rumahnya ketimbang mengungsi karena menjaga perabotan  rumahnya agar tidak hanyut.

“Ya masuk rumah, sejak tadi pagi, yang penting perabotan rumah nggak hanyut terbawa air,” ucap dia.

Kapolsek Kwadungan AKP Iswahyudi dilansir dari detikJatim mengatakan, Ada enam desa yang terdampak banjir. “sebagian merendam rumah warga dadakan utama antarkecamatan Kwadungan ke Geneng,” ujar Iswahyudi, Sabtu (29/3/2025).

Ia mengatakan, ada 500 rumah terdampak banjir. Air mulai datang sekitar pukul 04.00 WIB saat subuh tadi pagi. Namun air semakin meluas dan tinggi baru siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB.

“Kalau air datang mulai sekitar pukul 04.00 WIB subuh tadi. Tapi baru mulai meluas siang tadi. Ini mulai naik ke jalan raya,” kaya Iswahjudi.

Iswahjudi menjelaskan, enam desa terdampak banjir yakni Desa Dinden, Desa Purwosari, Desa Tirak, Desa Sumengko, Desa Simo dan Desa Warukkalong.

Dari enam desa terdampak banjir, lanjut Iswahyudi, hingga kini belum ada warga yang mengungsi dan mereka memilih tinggal di rumah.

“Mereka tidak mengungsi karens merasa masih aman rumahnya. Masuk hanya sebatas mata kaki, tidak ada yang harus dievakuasi dan semua terkendali,” tandas Iswahyudi. bdo/det/esp

Riko Abdiono
Riko Abdionohttp://rikolennon24.blogspot.com
Penulis adalah Jurnalis sejak 2004 di Harian Surabaya Pagi
RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru