Dishub Kota Bandung Prediksi Puncak Arus Mudik Jatuh Pada 28 hingga 29 Maret 2025
Bandung, Nawacita – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung memprediksi puncak arus mudik lebaran jatuh pada 28 hingga 29 Maret 2025 atau h-3 lebaran.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin (24/03/2025).
“Puncaknya di tanggal 28 sampe 29,” kata Asep.
Untuk mengantisipasi puncak arus mudik tersebut, Asep menyebut pihaknya akan ikut melakukan pengamanan di beberapa titik jalur arteri selama 16 hari dari tanggal 23 Maret hingga 8 April 2025.

“Jadi dari hari kemarin, tanggal 23 mulainya sampai nanti tanggal 8 April. Jadi, ada 16 hari,” imbuhnya.
Meski puncak arus mudik telah diprediksi, namun Asep mengungkapkan bahwa jumlah penumpukan penumpang diperkirakan akan menurun pada arus mudik tahun ini.
“Penumpang itu, prediksi ya kurang lebih, nggak apa ya, saya kurang-kurang faham itu untuk itu. Karena dari kemarin itu sekarang mungkin ada penurunan,” ujarnya.
Hal itu dikarenakan perbedaan waktu libur antara lembaga pendidikan dengan cuti bersama yang sudah dijadwalkan. Lembaga pendidikan seperti sekolah ataupun kampus telah libur terlebih dahulu sebelum jadwal cuti bersama.
Sehingga diperkirakan, beberapa pemudik yang berasal dari lembaga pendidikan atau merantau untuk bersekolah maupun berkuliah telah melakukan perjalanan mudik lebih awal.
“Penurunannya itu karena anak sekolah yang ribut dengan yang orang-orang tua yang cuti bersama itu berbeda,” tambahnya.
Meski demikian, Asep menerangkan bahwa pihaknya akan tetap siaga dan melakukan antisipasi kepadatan arus mudik 2025 dengan menyiapkan 10 pos pelayanan dan 38 pos pengurai kemacetan. 38 pos pengurai kemacetan tersebut akan disebar di beberapa titik jalur arteri atau jalur rawan macet di Kota Bandung.
“Posko kami menyiapkan sepuluh pos pelayanan. Sepuluh, dan untuk pos kemacetan, kami ada 38 titik kemacetan. Yang harus kita urai. Karena dalam hal ini, kemacetan itu yang paling pokok di Kota Bandung,” terang Asep.
“Karena Kota Bandung itu lintasan. Jadi kami menyiapkan 38 titik kemacetan. Salah satunya yang ke Dago, yang kedua nya yang ke Pasteur, yang ketiga nya kita sekitaran tempat wisata,” pungkas dia. (Niko)


